CNNBANTEN.ID TANGERANG – Pengembangan perekonomian di wilayah desa merupakan hal yang penting terutama disektor wisata alam, hal ini yang terus dilakukan wisata Cigaru di Kecamatan Ciisoka, Kabupaten Tangerang.
Namun sayang hampir satu pekan wisata Talaga Biru Cigaru sepi pengunjung, Talaga Biru Cigaru yang selama ini dikunjungi banyak wisatawan dari berbagai daerah sepi dan geliat ekonomi pun menurun. “Seusai libur lebaran ramai dikunjung, tapi setelah kejadian tenggelamnya wisatawan dan ditutup kami pun terkena dampak turunya penghasilan,” ungkap Ibu Elah Hayati pedagang di lokasi wisata Telaga Biru Cigaru, Minggu (23/6/2019).
Ibu Elah (38) memiliki tiga orang anak, dan suaminya hanya sebagai ketua RT tidak memiliki pekerjaan, berdagang di wisata Cigaru merupakan penopang penghasilan keluarga selain untuk menghidupi keluarga penghasilan ini untuk makan sehari-hari. “Saya ingin wisata ini selalu ramai, anak-anak muda yang menganggur dapat menjaga parkir kembali, dan pedagang menggeliat lagi,” harapan ibu elah
Liburan tahun baru 2019 saja yang pernah ramai, lanjut Ibu Elah, ketika itu pendapatan paling tinggi setiap harinya mencapai Rp. 1,5 juta sehari, kini setelah kejadian tenggelamnya wisatawan asal Bandung hampir satu pekan sepi.
Hari minggu kejadian insiden tenggelam itu masih sempat mendapatkan Rp700 ribu. Dan satu minggu ini buka setiap hari hanya Rp300 ribu. Saya hanya berdagang minuman, makanan kecil hingga menyiapkan roko, dan cemilan. “Masyarakat dan pedagang di Cigaru, ingin kondisi wisata ini bangkit kembali hingga dapat menopang kehidupan kami disini,” ungkapnya.
Saat libur lebaran tanggal 6 Juni hingga 9 Juni 2019, hampir 40 ribu pengunjung setiap pekan di danau Click. Selain terjangkau wisata Cigaru pun murah meriah.
Terpisah, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cigaru Kecamatan Cisoka Wito mengaku akan kembali berbenah mulai dari tower keamanan wisata, hingga papan informasi disekitar obyek wisata Talaga Biru Cigaru. “Kecelakaan kemarin menjadi pelajaran bagi kami, sehingga lebih jeli dan dewasa mengelola obyek wisata ini, Talaga Biru Cigaru potensi desa kami,” ungkapnya.
Nantinya Bumdes bersama Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis) bersama-sama merumuskan kembali bagai mana Talaga Biru Cigaru berkembang. Terkain insiden kemarin cukup memprihatinkan dan menjadi pelajaran kedepan agar lebih baik lagi. “Kami ikut prihatin dengan insiden tenggelamnya wisatawan asal Bandung, pelajaran bagi kami untuk mengelola ini semua,” ucap Wito.(mad sutisna/ule).