
CNNBANTEN.ID LEBAK – Puluhan pendemo terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO dan Dipo, Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) dan Ikatan Mahasiwa Lebak (Imala), mengelar aksi demo di depan pintu gerbang Bupati Lebak di Jalan Abdi Negara, Kecamatan Rangkasbitung, Selasa (2/5). Demo dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) berujung bentrok bahkan nyaris adu dengan petugas kepolisian.
Pantauan dilokasi, sambil berorasi massa terus melakukan dorongan terhadap petugas kepolisian dari Polres Lebak yang menjaga pintu gerbang tersebut. Satu kali tidak dibalas, kedua dan ketiga kalinya massa kembali mencoba mendobrak pagar betis petugas kepolisian. Karena terus memberontak berusaha untuk masuk, akhirnya petugas pun mendorong kembali massa tersebut, adu mulut pun terjadi bahkan nyaris adu jotos. Aksi dorong pun berhasil diredam setelah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kebupaten Lebak Wawan Riswandi menemui pendemo selanjutnya beraudiensi lokasi setempat (gerbang pintu bupati-red).
Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan delapan tuntutan dan usulan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Lebak antara lain, soal kesejahteraan tenaga pendidik honorer, fasilitas pendidikan yang belum merata, perketat Pengawasan dan Edukasi tentang Bullying. Pemda juga diminta mendorong Peraturan daerah Beasiswa prestasi hingga S1, Sistem pendidikan Kurtilas dan Ujian Berbasis Komputer (UNBK) belum maksimal, karena belum menjangkau daerah pelosok.
Tidak hanya itu, Mahasiswa juga menilai Visi dan Misi Bupati Lebak tahun 2014 – 2019 khususnya dalam bidang pendidikan gagal. Hal itu karena dianggap tidak mampu menciptakan kualitas pendidikan yang unggul di Kabupaten Lebak.
“Tuntutan kami sesuai dengan Undang-undang nomor 20 tahun 20103, bahwa pengertian pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembang potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, membangun kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,” kata Korlap Aksi, Syahrul Gunawan kepada wartawan.
Kepala Dindikbud Kabupaten Lebak Wawan Riswandi mengatakan, bahwa Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk sarana dan prasarana pendidikan sudah menganggarkan.”Tahun ini untuk prasana RKB sudah dianggarkan sebesar Rp70 miliar, untuk insentif guru hononer SD dan SMP Rp30 miliar dari sebelumnya Rp15 miliar. Sedangkan untuk beasiswa siswa berprestasi tadi sudah di launching oleh Bupati, kami membuka beasiswa khusus untuk beasiswa kedokteran. Tahun depan akan diperluas,” papar Wawan. (bon)