Home / Ekonomi / Harga Jual Minyak Goreng Curah di Tangerang Masih di Atas HET, Padahal Subsidi Sudah Dicabut

Harga Jual Minyak Goreng Curah di Tangerang Masih di Atas HET, Padahal Subsidi Sudah Dicabut

Dirut Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang, Finny Widyanti Saat Memberikan Keterangan Soal HET Minyak Curah Kepada Wartawan.

CNNBanten.id – Harga minyak goreng curah di beberapa pasar di wilayah Kabupaten Tangerang masih relatif tinggi melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni sebesar Rp14.000 per liter.

Padahal, pemerintah telah mencabut subsidi minyak goreng curah sejak 31 April 2022. Namun demikian, harga minyak goreng curah di sejumblah pasar masih dikisaran harga jual Rp16.000 per liter.

Dirut Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja, Finny Widyanti mengatakan, masih banyaknya harga minyak goreng curah di atas harga tertinggi itu lantaran masih ada para pedagang yang menimbun stok harga lama yang dibeli dengan harga di atas Rp14.000.

“Gak manusiawi juga kalo mereka itu beli harga kemarin Rp14.100, kalau kita suruh jual Rp14.000 kan gak mungkin. jadi kita pantau, nanti kita arahkan ke distributor yang memang sudah disiapkan oleh pemerintah,” kata Finny, Selasa, 7 Juni 2022.

Dia juga menyebut aturan dari pemerintah soal harga minyak goreng curah yang harus dipatuhi oleh sejumblah pedagang, lanjut katanya, pihaknya dalam hal ini akan terus memantau di setiap pasar guna menekan percepatan harga normal yang telah di tetapkan dan sesuai ketentuan pemerintah.

Lanjutnya, dalam memantau pasar akan terus melibatkan beberapa unsur instansi terkait seperti TNI-Polri, serta dinas Perindustriaan dan Perdagangan (Disperindag).

“Intinya harga itu mamang dari pusat harus bisa kita terima, cuman memang tidak semudah yang kita bayangkan, jadi ada tahapan-tahapan dari distributor satu, dua dan sebagainya,” terangnya Finny, kepada awak media.

Selama ini, sambungnya, memantau HET minyak goreng dengan harga tinggi akan kembali normal dengan mengabiskan stok yang ada dengan mengeluarkan stok minyak goreng baru untuk menggantikan harga lama.

“Sejauh ini himbauan dengan pedagang pasar sudah terlaksana seperti memasang sepanduk kepada pedagang pasar dalam rangka memahami harga yang sudah ditentukan,” bebernya.

Dia pun menegaskan, Jika himbauan tersebut itu tidak diikuti, dirinya tidak akan segan-segan menutup izin distributor minyak goreng tersebut.

“Kemarin saya mendapat laporan agak keras juga, akan ditutup izinnya, tapi itu dari pusat ya, semua itukan harus seragam dong,” paparnya.

Dikatakannya, distributor itu sendiri terbagi menjadi dua, seperti di wilayah Serang ada satu distributor dan di wilayah Kabupaten Tangerang ada dua distributor. Menurutnya, untuk mengcover semua itu perlu terjun ke lapangan bukan hanya di distributor saja melainkan ke beberapa pedagang yang ada di bawah.

“Kalo kita hanya pedagang, kita kembali dari agen, di atasnya ada distributor, itu yang harus di laraskan,” pungkasnya. (Basri)

About admin

Check Also

Resmikan Gedung Hub UMK, PLN Jakarta Bangun Pusat Pemberdayaan UMKM

Jakarta, – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya meresmikan Gedung Baru Hub UMK Jakarta ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!