CNNBanten.id – Ratusan mahasiwa dari berbagai elemen organisasi kemahasiswaan melakukan aksi unjuk rasa di halaman Pemkab Lebak.
Aksi yang dilakukan tersebut dalam rangka refleksi 193 tahun usia Kabupaten Lebak. Dalam orasinya, mahasiswa menilai jika saat ini pembangunan di Kabupaten Lebak belum merata, terutama bidang pendidikan dan infrastruktur.
Kedua bidang tersebut dinilai mahasiswa masih kurang mendapatkan perhatian. Karena baru baru ini, ada dua kejadian ambruknya dua ruang kelas disekolah yang berbeda. Tentu saja, ambruknya ruangan kelas tersebut bisa diantisipasi jika pemeritah daerah cepat tanggap merespon laporan awal dari pihak sekolah.
“Kami menuntut kepada Pemkab Lebak untuk segera menyelesaikan kebobrokan dalam sector pendidikan, khususnya percepatan perbaikan sekolah yang ambruk tersebut,”kata Eza Yayang, perwakilan mahasiwa dari Kumala, kepada wartawan di alun alun Rangkasbitung, Kamis (02/12/2021).
Kata Eza Yayang, diusia yang ke 193 ini merupakan rentang waktu yang cukup panjang untuk membangun sebuah harapan besar, seperti berharap kesejahteraan masyarakat meningkat, pengharapan tentang pendidikan yang merata dan nyaman, serta pelayanan infrastruktur yang merata diberbagai wilayah Kabupaten Lebak.
Terutama bidang Infrastruktur, Eza mengatakan merupakan bidang yang sangat penting. Karena, jika sarana infrastrukturnya baik, sangat mempengaruhi terhadap potensi potensi pengembangan dibidang lainya. Seperti bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan.
“Kita prihatin, akibat banyaknya sarana infrastruktur yang rusak, maka berdampak kepada tersendatnya pembangunan di bidang lain,”ucap Eza.
Pada momen peringatan hari ulang tahun Kabupaten Lebak yang ke 193 ini Eza beserta rekan rekan mahasiswa lainnya meminta agar pemerintah daerah dapat segera menyelesaikan persoalan diberbagai bidang diantaranya pemerintah segera menyelesaikan kebobrokan dalam sector pendidikan, khususnya dalam mempercepat perbaikan sekolah, segera menuntaskan pembangunan infrastruktur, tuntaskan persoalan kemiskinan yang saat ini meningkat pasca melandainya kasus Covid 19, serta menuntut agar segera menyelesaikan dan menuntaskan pengangguran.
Sementara itu, menyikapi persoala ambruknya sekolah yang disuarakan mahasiswa, Dinas Pendidikan melalui akun instagramnya meminta maaf atas robohnya ruang laboratorium IPA SMPN 1 Cibeber yang mengakibatkan 1 korban sedang dam 7 korban luka ringan. Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan bertanggung jawab dengan memberikan bantuan pengobatan serta trauma healing.
“Kami bertanggung jawab, mohon doanya agar kami dapat terus memberikan fasilitas layanan pendidikan terbaik kami,’’kata Wawan Ruswandi, Kepala Dinas Pendidikan Kabuaten Lebak dalam laman instagramnya. (ver)