CNNBanten.id – Pasca menyatakan tidak akan maju kembali pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan, tokoh senior, Arsid yang sempat dua kali mencalonkan diri pada Pilkada Tangsel, dikabarkan bakal mendukung Pasangan Calon (Paslon) Benyamin-Pilar.
Arsid dengan jaringan tradisional dan tim pemenangannya sepakat mendukung dan siap memenangkan Benyamin-Pilar setelah mereka mengggelar pertemuan internal, pada Senin (3/8/2020) lalu.
Arsid sendiri dinilai sebagai tokoh politik senior yang disegani di Tangsel. Tak heran dirinya menjadi lawan terkuat Airin Rachmi Diany ketika Pilkada Tangsel 2010 dan 2015. Bahkan, jika dilihat dari hasil rekapitulasi penghitungan di KPU, Arsid berhasil mendulang dukungan yang lumayan, bahkan di pilkada Tangsel pertama putaran kesatu, selisih suara yang terbilang tipis dengan Airin waktu itu.
Fakta bahwa Arsid sebagai putra asli Tangsel atau AKAMSI (Anak Kampung Sini) tak terbantahkan. Hal itu juga yang menjadi salah satu faktor dirinya mampu mendulang suara yang cukup signifikan. Diprediksi, dukungan Arsid kepada duet Benyamin-Pilar bakal merusak basis suara Muhamad yang mengklaim dirinya sebagai putra asli Tangsel dan memiliki dukungan jaringan tradisional yang dulu mendukung Arsid.
Demikian seperti disampaikan Pengamat Politik Lembaga Studi Pemilu dan Politik (LSPP), Sendy Vicky Sutikno ketika dimintai komentar terkait dukungan Arsid kepada Benyamin-Pilar. Menurutnya kekuatan Arsid di Tangsel masih cukup kuat dengan jaringan lama yang telah terbentuk hampir sepuluh tahun dan terus dirawat dari momentum ke momentum politik.
“Tak bisa dipungkiri bahwa Arsid sebagai lokal strong man di Tangsel punya basis dukungan yang kuat dan solid. Jaringan tradisional dia masih sangat mampu menggiring suara ke TPS. Jadi tentu ini pukulan telak dan pasti merusak peta dukungan warga bagi Muhammad yang mengklaim sebagai putra asli Tangsel. Sementara ada figur lama yang nyata-nyata justru mendukung Benyamin-Pilar bukan Muhamad-Saras,” kata Sendy saat dimintai komentar, Rabu (5/8/2020).
Sendi pun menjelaskan, dari kedua figur antara Arsid dan Muhammad memiliki basis dukungan di Tangsel. Namun sebagai figur yang baru muncul dalam kancah politik di Tangsel, menurut Sendi, Muhammad tak bisa mengalahkan Arsid dalam konteks kekuatan dukungan di jaringan akar rumput.
“Ya wajar saja, Arsid telah membangun jaringan dan trust kepada publik sejak Tangsel berdiri, sementara Muhamad dengan background ASN, istilahnya ‘baru kemarin sore’ membangun basis. Hemat saya, meskipun keduanya sama-sama mengklaim Akamsi, tapi jelas lebih unggul Arsid dibanding Muhammad,” imbuhnya.
Masuknya dukungan Arsid ke poros Benyamin-Pilar, lanjut Sendi akan semakin memperkuat posisi dukungan warga dan peluang kemenangannya semakin terbuka. “Bayangkan saja, dulu dua poros ini yang bertarung sengit merebut dukungan warga Tangsel. Sekarang, dua kekuatan ini bersatu, tentu bakal jadi kekuatan yang dahsyat. Ini yang harus diantisipasi oleh lawan politiknya, baik itu Muhamad-Saras ataupun Nur Azizah-Ruhama Ben yang keduanya belum pernah ikut Pilkada Tangsel,” pungkasnya.(aul)