CNNBanten.id – Belasan warga Rangkas Bitung maupun warga dari luar daerah rela mengemis dan menjadi pengamen demi menyambung hidup, sulitnya lapangan pekerjaan membuat beberapa dari warga sekitar maupun dari luar daerah mengais rejeki dengan cara mengemis dan mengamen.
Dampak dari virus corona dan kebijakan pemerintah yang menetapkan kebijakan PSBB menambah kesulitan hidup mereka, akibatnya banyak masyarakat yang nekat mencari secerca uang untuk kebutuhan hidupnya dengan cara mengemis juga mengamen.
Disepanjang jalan Multatuli, Kecamatan Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, Banten. Mereka mengemis dan mengamen dipertokoan-pertokoan juga tempat-tempat keramaian dan berharap ada uluran bantuan dari para donatur.
Ibu dua anak, Ipah (19) yang berasal dari daerah Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengemis yang tinggal tidak jauh dari pusat pasar Rangkas Bitung ini mengatakan, dirinya mengaku sengaja duduk di pinggir jalan membawa kantung plastik agar bisa mendapatkan belas kasihan para pengendara yang melintas di kawasan tersebut.
“Saya mengontrak di rumah orang, bawa sound sistem kecil dan kantung plastik tempat uang saya keliling dijalan dan pedagang kaki lima supaya dapat bantuan,” Tuturnya ibu dua anak
Ibu dua anak ini terpaksa memilih menjadi pengemis karena keterbatasan juga sulitnya mencari pekerjaan. Dalam sehari, Ipah ibu dua anak ini bisa mendapatkan uang hasil ngemisnya Rp.200.000; (dua ratus ribu ruliah) hingga Rp.300.000; (tiga ratus ribu rupiah).
“Sudah tiga minggu ini saya lakukan, untuk biaya hidup,” Pungkasnya. (Hasan Basri/Duy)