CNNBANTEN.ID – Setelah bertemu dengan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di rumah dinasnya, Selasa (16/7/2019). Sebanyak 20 orang finalis Saija Adinda Lebak 2019 dilepas dan dikarantina, sebelum masuk Grand Final yang direncanakan berlangsung pada 20 Juli 2019 mendatang, di Hall Latansa Mashiro Rangkasbitung.
Informasi yang dihimpun, ke 20 orang peserta finalis yang lolos dari total 134 peserta yang terdaftar terbagi menjadi 10 pasang itu merupakan hasil seleksi ketat yang dilakukan Dinas Pariwisata sejak bulan Januari sampai Maret 2019. Seleksi dengan rangkaian mulai dari roadshow penjaringan sampai tes tertulis dan wawancara. Sehingga 20 orang tersebut akan dikarantina di Sawarna Kecamatan Bayah, selama 4 hari dari tanggal 16 sampai 19 Juli 2019, yang dianggap memenuhi syarat untuk mengikuti tahapan selanjutnya.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, untuk bisa sampai menjadi posisi finalis itu tidak mudah harus melalui seleksi yang ketat, dan ini merupakan suatu kesempatan yang besar dan harus digunakan sebaik baiknya. Karena tidak semua orang mendapat kesempatan seperti ini. “Menang atau kalah bagi kami, kalian telah mengambil tempat untuk menjadi bagian dari pembangunan di Kabupaten Lebak yang menjadi daerah tercinta kita ini,” kata Iti.
Dalam hal ini, Iti mengingatkan kepada para finalis agar mengembangkan ide dan kreatifitasnya serta terus berinovasi dengan memanfaatkan era teknologi. Sebab saat ini untuk mempromosikan potensi dan keunikan yang dimiliki Lebak, khsususnya potensi wisata yang menjadi tujuan besar diperiode kedua Iti dan Ade Sumardi selaku bupati dan wakil bupati lebak, untuk menjadikan Lebak sebagai destinasi wisata nasional berbasis potensi lokal. “Kami berharap, kalian tidak hanya menjadi duta wisata tetapi juga menjadi duta pembangunan dengan terus mengeksplorasi dan mempublikasikan potensi-potensi yang kita miliki. Sehingga akan mengundang para wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Lebak,” harapnya.
Kepada para finalis, Iti meminta agar senantiasa menjaga adat ketimuran ditengah desarnya arus globalisasi dari barat, baik itu akhlak, adab dan keimanannya. Agar, menjadi pribadi yang berakhlakul karimah. ”Jika kita bisa menjaga akhlak, serta meningkatkan Iman maka kita akan menjadi orang yang berakhlakul karimah,” tandasnya.
Sementara Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin berharap saija adinda tidak hanya sebuah titel semata, tetapi betul-betul menjadi duta parawisata yang mampu mengeksplorasi potensi dan destinasi-destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lebak. “Saija Adinda Kabupaten Lebak, ini merupakan ujung tombak didepan sebagai generasi muda milenial. Maka diharapkan untuk melahirkan ide dan kreatifitas guna memajukan pariwisata di Kabupaten Lebak,” pungkasnya.(bon/ule)