
CNNBANTEN.ID TANGERANG – Puluhan alumni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1) Kota Tangerang geruduk pihak sekolah lantaran mendengar isu terkait kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan kepada Nunung guru Bimbingan dan Konseling (BK) kepada muridnya sendiri.
Salah satu alumni Oji mengatakan, pihaknya sangat prihatin dan sangat sedih mendengar salah satu guru BK melakukan hal yang tidak terpuji kepada murid didiknya sendiri. Dan Kita para alumni kesini untuk mempertanyakan sudah sejauh mana masalah tersebut diproses. “Alhamdulillah pihak sekolah menerima Kita dengan baik, dan pihak sekolah juga sekarang ingin terbuka dengan Kami (Alumni.red),” ujar Oji, Kamis (16/5/2019).
Menurutnya, alumni yang hadir untuk mewakili dan mendapatkan mandat dari alumni lainnya untuk menyampaikan bahwa kasus ini berharap segera diselesaikan dan ditindak lanjuti jangan sampai ada isu yang lebih berkembang jauh lagi. “Kita meminta kepada pihak sekolah untuk mendampingi korban supaya ada pendampingan psikologi, karena menutnya anak ini baru lulus sekolah,” tegasnya
Terpisah, Wakil Kepala kesiswaan SMKN 1 Kota Tangerang Syafinal mengatakan, memang betul telah terjadi pelaporan seorang guru BK dan berita nya juga sampai ke media masa bahkan penanganan nya juga masuk ke polres Tangsel karena ranah nya sudah ranah hukum. “Kita tidak menyiapkan apa apa (bantuan hukum) sejak malam itu, karena ranahnya sudah masuk ke ranah hukum,” ukuinya.
“Karena TKP di polres Tangsel kita serahkan kesana dan semenjak itu kita gelap,”tambahnya
Ia menegaskan bahwa Nunung merupakan seorang pegawai PNS dan ada prosedur kelembagaan dan kedinasan untuk kita laporkan ke atasan Dinas Pendidikan Provinsi Banten. “Paling tidak mereka (Dinas,red) juga menunggu hasil dari proses hukum nya seperti apa. Dan rumornya itu memang baru ada sejak kita ke malang kemarin. Dan sebelumnya tidak ada laporan ke kami tentang itu,” tegasnya
Disinggung masih aktif atau tidak Nunung tersebut, Ia menjelaskan, Kebetulan guru BK itu tidak ada jam dibulan ramadhan. Dan masuk ramadhan ini kita hanya tinggal kelas 10, karena kelas 11-13 sudah selesai. “Jadi memang tidak ada yang efektif dalam melakukan pengajaran dibulan ramadhan ini,” pungkasnya. (Tagor)