Home / Banten Raya / Jampang Siaga, BPBD Dirikan Dapur Umum

Jampang Siaga, BPBD Dirikan Dapur Umum

TEMPAT PENAMPUNGAN : BPBD Lebak saat mendirikan posko dan dapur umum di Kampung Jampang, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, untuk membantu warga yang terdampak bencana pergerakan tanah, Rabu (8/5/2019) Foto : Abon

CNNBANTEN.ID LEBAK – Pergerakan  tanah sampai saat ini terus terjadi di Kampung Jampang Cikuning RT 01 dan 02 RW 09, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga. Sebagai antisipasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak mendirikan posko dan dapur umum untuk membantu masyarakat yang terdampak, Rabu (8/5/2019).

Kepala Pelaksana BPBD Kaprawi mengatakan, pendirian posko dan dapur umum tersebut dirikan sebagai upaya dalam membantu masyarakat yang terdampak. Sebab, informasi terakhir di kampung setempat penomena pergerakan tanah masih terjadi. ”Hari ini alhamdulilah kita dirikan posko dan dapur umum untuk untuk menanggulangi warga setempat,” kata Kaprawi.

Langkah – langkah tersebut (pendirian posko dan dapur umum-red) kata Kaprawi juga perlu dilakukan sebagai langkah agar tidak terjadinya korban jiwa ketika pergerakan tanah kembali terjadi. ”Jadi, intinya ketika rumah warga yang mengalami retak parah bisa segera menyelamatkan diri ke posko,” ujarnya.

Terkait teknisnya nantinya jika masyarakat menempati posko tersebut, lanjut Kaprawi anggota BPBD Lebak akan stembay di lokasi secara bergiliran untuk melakukan aktivitas baik pendataan maupun pada dapur umumnya. ”Saat ini sudah beberapa rumah baik yang dirobohkan maupun yang roboh dengan sendirinya akibat penomena pergerakan tanah. Namun demikian, saya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak bencana tersebut,” katanya.

Sebab terjadinya pergerkana tanah di kampung setempat lanjut Kaprawi, ketiak hujan terjadi. Terlebih saat ini Kabupaten Lebak sore hari kerap dilanda hujan deras. ”Ya himbauan ini tidak hanya kepada warga Jampang saja melainkan untuk masyarakat Kabupaten Lebak lainnya yang lokasinya rawan terhadap longsor maupun banjir,” tandasnya.

Terpisah, Ketua RT 01 Kampung Jampang Ubay mengatakan, dampak bencana pergerakan tanah yang sampai saat ini masih terus terjadi sebelumnya lima rumah warga di robohkan dan roboh dengan sendirinya. Namun, bencana tersebut masih terjadi sampai saat ini membuat lima rumah diantaranya milik Sardi roboh dengan sendirinya, sedangkan empat rumah milik Saliah, Iwan, Ahri, dan Nunung terpaksa dirobohkan lantaranya kondisinya sangat membahayakan. ”Kini lima kepala keluarga tersebut diungsikan kerumah kerabatnya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” kata Ubay

Menurutnya, sebanyak 12 rumah di terpaksa dikosongkan lantaranya tingkat kerusakan yang membesar. Maka atas kesepakatan bersama 12 kepala keluarga harus mengosongkan rumahnya. ”Khawatir membahayakan, terpaksa 12 rumah tersebut terpaksa dikosongkan guna menghindari hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.(bon)

About admin

Check Also

Jika Terpilih Gubernur Banten, Airin Berjanji Akan Tuntaskan Permasalahan Pendidikan

TANGERANG – Airin Rachmi Diany berjanji akan menuntaskan permasalahan pendidikan dibanten jika dirinya terpilih menjadi ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!