Home / Banten Raya / Penderita Stunting di Lebak 6.25 Persen

Penderita Stunting di Lebak 6.25 Persen

MENERANGKAN : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lebak Dodi Irawan, saat memberikan materi di acara sosialisasi Gerakan Bersih dan Sehat (Ganbest) Selasa (7/5/2019), Foto : Abon

CNNBANTEN.ID LEBAK  – Penderita stunting di Kabupaten Lebak sampai saat ini terdapat 6,25 persen. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia menggelar sosialisasi Gerakan Bersih dan Sehat (Genbest). Acara yang digelar di aula salah satu hotel di Kecamatan Rangkasbitung, Selasa (7/5) tersebut melibatkan kaum milenial yang dianggap potensi besar untuk menekan kasus tersebut.

Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Dirjen Informasi Komunikasi Publik Dr. Wiryanta mengatakan, sosialisasi yang sengaja dilakukan dengan menyisir kaum muda atau yang biasa orang kenal kaum milenial.

Lebak salahsatunya menjadi target Kominfo untuk menurunkan angka penderita stunting.”Sengaja kita sasar kaum milenial, karena sasaran target kita terus bergeser dulu yang sebelumnya Ibu-ibu punya anak. Sekarang lebih ke remaja sudah aqil dan baligh, mereka bisa membantu menginformasikan bagaiamana cara menerapkan pola hidup bersih dan pencegahan stunting,” paparnya.

Menurutnya, komitmen Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Lebak dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait menjajdi hal penting untuk penurunan prevalansi stunting di Lebak.”Jadi semua pihak harus komitmen, khususnya Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, Bupati untuk menekan angka stunting,” harapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lebak Dodi Irawan mengungkapkan, sebenarnya angka stunting di Kabupaten Lebak lebih rendah dari target yang ditentukan oleh pemerintah pusat. ”Target pemerintah pusat itu 20 persen, tapi kita sudah mencapai 6,25 persen dari jumlah penduduk di Kabupaten Lebak. Artinya capaian kita lebih bagus dari rarget,”katanya.

Jika dipersentasikan dari jumlah penduduk di Kabupaten Lebak mencapai 1,2 juta jiwa lebih, lanjut Dodi Irawan angka 6,25 persen akan nampak besar. Namun dalam hal ini pemerintah tidak diam di tempat melainkan sejumlah program sudah disiapkan untuk menekan angka stunting.

”Kita siapkan UJAS, JAMILAH, UHC dan banyak program pemerintah lainnya yang sudah kita siapkan. Maka sosialisasi ini dengan menyasar kaum milenial menurut saya sangat tepat. Dimana didalamnya terdapat pelajar dari tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Akhir (SLTA) dan dari perguruan tinggi. Mereka bisa lebih pro aktif dalam menyebarluaskan informasi mengenai cara hidup dan pencegahan stunting,” tandasnya. (bon)

About admin

Check Also

Benda Fair Dukung Pertumbuhan Ekonomi Bagi Pelaku UMKM

  TANGERANG – Dalam rangka terus mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya para pelaku Usaha Mikro ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!