Home / Hukrim / Diduga Pingsan Karena Penyakit Kambuh, Pria di Tangerang Tewas Tercebur Kali

Diduga Pingsan Karena Penyakit Kambuh, Pria di Tangerang Tewas Tercebur Kali

AKP Nurjaman, Kapolsek Rajeg melakukan evakuasi terhadap korban yang tewas di kali Kukun, Rajeg.

CNNBanten.id – Sesosok mayat pria ditemukan tewas di Kali Kukun, Rajeg, Kabupaten Tangerang, pada Kamis pagi (12/5) tadi. Sebelum ditemukan tewas, korban sempat berpamitan kepada keluarganya hendak membeli pulsa.

AKP Nurjaman mengatakan bahwa korban ditemukan tewas pada sekira pukul 08.50 WIB oleh seorang warga yang sedang mencari ikan. Korban bernama Roji (43) warga Mekarsari, Rajeg, Kabupaten Tangerang.

“Betul, ada penemuan mayat seorang laki-laki di pinggir kali Kukun, Rajeg, tadi pagi,” kata Kapolsek Rajeg, AKP Nurjaman, Kamis 12 Mei 2022.

Ia menjelaskan, awalnya korban ditemukan mengambang didekat pintu air kali Kukun dengan posisi tengkurap memakai jaket berwarna orange dan hanya terlihat kaki korban yang mengapung ke atas permukaan air.

“Salah seorang warga pencari ikan yang berada di lokasi memberi tahu bahwa ada mayat yang mengambang di dekat pintu air kemudian saksi-saksi (di sana) melihat posisi mayat. Setelah itu warga langsung melaporkan kejadian kepada pihak kami (polisi),” ujarnya.

Menurut keterangannya, korban tewas diduga pingsan dan tercebur ke bawah kali. Ia mengungkapkan, setelah (korban) berada di Polsek Rajeg salah satu saksi bernama Suherman datang melihat mayat tersebut dan mengenali bahwa korban merupakan anaknya yang bernama Roji dan dikuatkan oleh keterangan ibu korban dan anak korban yang datang melihat kondisi mayat tersebut.

“Menurut keterangan keluarga bahwa korban semalam pamit dari rumah hendak membeli pulsa dengan berjalan kaki dan mengenakan jaket warna orange kemudian sampai dengan pagi hari korban tidak kunjung pulang ke rumah dan korban memiliki riwayat penyakit kelenjar getah bening (benjolan pada bagian leher belakang) dan korban sering mengalami pingsan secara tiba-tiba,” ungkapnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan secara fisik kepada korban tidak ditemukan ditubuh bagian luar dan bagian lainnya tanda-tanda kekerasan pada mayat tersebut.

“Riwayat penyakitnya sering pingsan tiba-tiba dan kemungkinan diduga ketika jalan nyebrang jembatan penyakit korban kumat hingga terjatuh ke kali,” tuturnya.

Dia juga mengatakan, mayat tersebut tidak dilakukan autopsi karena pihak keluarga tidak mengizinkan untuk dilakukan autopsi.

“Keluarganya korban itu keberatan dilakukan autopsi, karena memang riwayat penyakit,” tutupnya. (Basri)

About admin

Check Also

Aliansi BEM Banten Bersatu Desak Kejati Tetapkan Tersangka dan Tangkap Aktor Kasus Situ Ranca Gede

SERANG – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu mendesak penyidik Kejati Banten agar segera ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!