CNNBanten.id – Budaya gotong royong yang hampir nyaris punah saat ini, ternyata masih terjaga dengan baik di wilayah salah satunya, di Kampung Palendeng, Kp Bojong Enjay dan kp. Nanggung, Kecematan Muncang, Kabupaten Lebak.
Masyarakat ke 4 kampung berbondong-bondong, tua muda, laki prempuan melaksanakan pembangunan jalan ruas jalan kurang lebih 3 km dengan cara di cor dgn smen yang biayanya berasal dari dana swadaya masyarakat dan donatur.
Salah satu tokoh masyarkat setempat KH. Agus Salim mengatakan, jalan yang di bangun secara swadaya sepanjang kurang lebih 3 KM. Kondisi jalan kami saat ini rusak parah, susah dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat dan rawan terjadi kecelakaan.
“Mudah-mudahan dengan cara kami bergotong royong ini, warga masyarakat kami bisa lancar dalam beraktivitas dan para tamu yang datang ke kampung kami tidak mengalami hambatan dan kesulitan terutama dalam berkendaraannya,” ujarnya, Minggu (7/11/21).
Menurutnya, bahwa kegiatan gotong royong ini yang di “Gugulukeun” oleh para Tokoh masyarakat yang ada di ke empat kampung diantaranya KH. Halim, KH. Agus Salim, Ki Asep, Abah Bakri, dan sejumlah tokoh pemuda lainnya dari 4 kampung.
“jalan ini murni hasil swadaya masyarakat bukan dari biaya ADD tolong di catat yaa. Biayayanya hasil dari iuran semampunya, ada yang menyumbangkan uang Rp10 ribu hingga Rp100 ribu. Ada yang menyumbang dalam bentuk semen,” katanya.
H.Didin Haryono yang juga sebagai keluarga Mahasiwa lebak (Kumala) menambahkan, Masyarakat butuh jalan anu hade bisa dipake aktivitas. Masyarakat kami membangun jalan ini, karena sebagai jalan utama yang dilintasi oleh ke empat masyarakat empat Desa atau poros desa dalam berbagai aktivutas ekonomi menuju pasar muncang ciminyak sebgai pusat ekonomi.
Lebih lanjut Didin mengatakan,poros desa itu terdiri dari desa Sindangwangi, desa Mekarwangi dan desa Sukanagara dan desa jaga baya, kec. Muncang. Setiap pagi masyarakat melalui jalur jalan ini utuk berkativitas baik utuk bejualan, berdagang, anak-anak sekolah melintasi jalan tersebut.
Jalan yang dibangun secara gotong royong ini sudah rusak parah dan sering menyusahkan kendaraan yg mau lewat. Maka dari itu kami dan warga berinisitiatif untuk membangun jalan tersebut dgn cara bergoyong royong sebgai warisan leluhur bangsa dan kita lestarikan. Kedepannya jami akan sampaikan lagi dan kami akan usulkan dan mengusulkan pembangunan lanjutannya pada pemerintah Desa kami, mudah3an para kepala desa terbuka mata hatinya. Tutur salah satu tokoh masyakat setempat. (Duy)