CNNBanten.id – Hujan dengan intensitas sedang yang melanda wilayah Komplek Kimia Farma dan Hankam, Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang menyebabkan sejumlah titik dikepung banjir.
Setidaknya, terdapat 5 RT di RW 02, Kelurahan Parung Serab yang banjir akibat hujan yang turun selama kurang lebih 2 jam tersebut.
Titi, Ketua RT 3 RW 2, Kelurahan Parung Serab mengatakan, banjir yang terjadi tentunya sangat menggangu aktivitas warga setempat. Padahal, kata dia, hujan yang turun tidak begitu deras.
“Kalau hujannya dari jam 11.38 – 13.30 lah pak. Dan tidak deras. Tapi langsung banjir,” kata Titi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (5/8/2021).
Menurut Titi, dari 5 wilayah RT yang ada di RW 02, wilayah RT 3 lah yang paling parah. Dimana, genangan air mencapai ketinggian setara dengan lutut orang dewasa.
Lebih jauh, Titi menyebutkan banjir di wilayah setempat sejatinya memang rutin terjadi saat hujan turun. Namun, lanjut dia, kali ini termasuk yang terparah .
“Memang wilayah kami itu secara demografi bentuknya seperti cawan, jadi memang rawan banjir. Tapi biasanya sih (ketinggian genangan air,red) cuma semata kaki, tapi ini bisa mencapai dengkul orang dewasa pak,” tambahnya.
Titi menyebut, meningkatnya ketinggian genangan air disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya diakibatkan oleh tersumbatnya saluran drainase di wilayah tersebut.
Dimana, kata dia, terdapat salah satu saluran drainase yang dicor secara permanen oleh pemilik perumahan klaster. Di wilayah itu, terdapat bangunan klaster baru yang baru selesai dibangun pada April 2021 lalu.
“Jadi di situ kan ada sekolah PAUD. Nah di sekeliling PAUD itu ada drainase. Sedangkan di ujung saluran got itu dicor mati sama pemilik klaster. Makanya airnya balik lagi dan menyebabkan genangan,” tukasnya.
Lebih jauh, ia meminta Pemkot Tangerang melalui dinas terkait untuk mengatasi persoalan banjir yang menjadi rutinitas di wilayahnya tersebut. Terlebih, kata dia, keberadaan saluran drainase yang dicor tersebut menjadi salah satu penyumbang banjir.
Akan Minta Dibongkar
Terpisah, Lurah Parung Serab, Ahmad Tribuana membenarkan jika di wilayah tersebut tergenang air. Bahkan, kata dia, terdapat 8 RT di Kelurahan Parung Serab yang wilayahnya tergenang air.
“Ya benar. Memang wilayah-wilayah itu sering digenangi air pak. Bukan banjir ya, tapi genangan air. Padahal dua hari yang lalu sudah dilakukan normalisasi saluran drainase oleh Dinas PUPR,” kata Ahmad Tribuana melalui sambungan telepon.
Terkait keberadaan saluran drainase yang ditutup oleh pemilik klaster, Abu, sapaan akrabnya- memastikan jika saluran drainase tersebut awalnya memang tidak berfungsi.
Meski demikian, ia selaku kepala administratif di wilayah Parung Serab, pada saat pembangunan sempat meminta pemilik klaster untuk tidak menutup atau mengecor saluran drainase, namun permintaan itu tak digubris.
“Nanti akan saya minta untuk dibongkar corannya itu. Karena pada saat awal dibangun juga sudah sempat saya minta saluran drainasenya agar tidak dicor, tapi nggak digubris,” imbuhnya. (dra)