Home / Ekonomi / Mengenal Peh Cun, Tradisi Yang Digelar Memandikan Perahu dan Makan Bacang

Mengenal Peh Cun, Tradisi Yang Digelar Memandikan Perahu dan Makan Bacang

Peh Cun terbiasa Memandikan Perahu dan Makan Bacang.

CNNBanten.id – Peh Cun bagi warga peranakan Tionghoa di Indonesia merupakan salah satu festival dalam kebudayaan dan sejarah China.

Peh Cun berasal dari Bahasa Hokkian yang dipendekkan dari kata Pe Leng Cun atau Pe Liong Cun yang memiliki makna mendayung Perahu naga.

Maka dari itu kebudayaan ini juga disebut sebagai sebuah pertunjukan balap dayung perahu berkepala naga.

Turut hadir anggota DPRD Kota Tangerang Agus Setiawan dari Fraksi PDI Perjuangan dalam acara malam PehCun yang sudah menjadi tradisi Warga keturunan Thionghoa. Acara tersebut diisi dengan ritual memandikan Perahu Keramat di Vihara Mpe Phe Tjoen Jl. Imam Bonjol setiap jam 12 Malam yang jatuh pada tanggal 14 Juni 2021.

Menurut Agus mengatakan, bahwa tradisi orang Tangerang atau yang sering disebut ‘China Benteng’ tepat di Hari PehCun terbiasa dengan memakan Bacang.

“Untuk mengenang jasa Qu Yuan, orang China pun melakukan tradisi makan Bacang yang sudah ada pada zaman Qun Chiu (722 SM – 481 SM). Karena, Bacang membebani nasi bungkus yang dilempar ke sungai.” Ucapnya, (13/6/2021) Malam.

Seperti yang kita ketahui, Bacang menggunakan daun untuk membungkus beras dan dibuat seperti tanduk sapi. Ada juga menggunakan tabung bambu diisi dengan tutup rapat dan dipanggang sampai matang. Nah, untuk di kota Tangerang biasa menggunakan bungkus daun.

“Makanya Perayaan PehCun di sebut juga hari makan Bacang,” ujarnya

Menurut Politisi Partai PDI Perjuangan itu, event Peh Cun saat ini tidak semeriah tahun-tahun sebelum-nya. Lantaran dikota Tangerang dan Indonesia masih dalam Pandemi covid-19.

“Karena masih dalam pandemi harus mengikuti Peraturan Pemerintah dengan menjalankan prokes dengan membatasi undangan dari luar daerah Tangerang yang hadir seperti dari Surabaya, Sumatera dan Kalimantan kerabat anak cucu. Akan tetapi tetap kita rasakan dengan penuh syukur,” ungkapnya

“Biasanya hari PehCun berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dengan diisi hiburan seni musik lengkap dengan panggung di tambah Barongsai dan masyarakat juga bisa mengikuti UMKM,” tambahnya

Selain itu, di acara PehCun kali ini Dirinya berharap kepada Tuhan Yang Kuasa dapat mengangkat Pandemi dari muka bumi, agar tahun depan perayaan PehCun bisa meriah seperti sediakala dan semua masyarakat dapat merasakannya.

“Bertepatan di tanggal 13 Juni Malam Peh Cun ini, kita minta Covid-19 cepat berlalu, semoga kita bisa merayakan bersama-sama di tahun depan. Agar Mpek Peh Cun bisa bahagia, bisa melihat generasi penerusnya dapat terus membudayakan kebudayaan Mpek Pecun ini,” Harapnya

Sementara itu, Salah satu waris Vihara Mpeh Phe Tjoen Vanny menambahkan, bahwa acara ritual pemandian keramat di malam Peh Cun sudah menjadi tradisi di kalangan warga keturunan Tionghoa.

“Untuk memandikan perahu kuno tersebut sudah dilakukan sejak tahun 1.800 . Karena itu, hingga kini masih diadakan ritual mandi perahu-perahu yang dianggap keramat,” Imbuhnya

“Perayaan PehCun setiap jam 12 malam-nya ritual mandiin perahu yang dilakukan setiap tahun, dengan membuka bajunya dan kita ganti baju Perahu PehCun nya,” Pungkasnya. (gun)

About admin

Check Also

Pj Walikota Tangerang Hadiri Maulid Nabi Muhammad 1446 H, di Kampung Sirnagalih

TANGERANG – Pj Walikota Tangerang Dr. Nurdin menghadiri peringatan maulid nabi Muhammad yang di selenggarakan ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!