CNNBanten.id – Proyek pengaspalan senilai Rp7 miliar di Jalan Ciater yang mengarah dari Bundaran Maruga, Ciputat menuju Jalan Letnan Soetopo, Serpong mubajir.
Lantaran kondisi jalan itu kini rusak parah dengan lubang hingga taburan pasir pada permukaan aspal yang bergelombang. Padahal, dari informasi yang didapat proyek pengaspalan di jalan tersebut belum lama dilakukan.
Pengendara motor yang melintas jalan itu kini patut ekstra hati-hati, kalau tidak bisa saja tergelincir atau jatuh gara-gara licinnya permukaan aspal yang berpasir.
Warga sekitar yang juga juru parkir di salah satu kios di Jalan Ciater menyebut, pengendara motor sudah sering kali tergelincir di sana. Umumnya mereka hilang keseimbangan saat melintas di sekitar Traffic Light Rawa Mekar Jaya serta kelokan depan Kantor Kelurahan Rawa Mekar Jaya.
Kecelakaan sulit dihindari lantaran jalan itu memiliki beberapa kelokan. Sehingga beberapa pengendara rem mendadak dan tergelincir. Selain siang hari, kecelakaan kerap terjadi juga pada malam hari akibat Kondisi lampu penerangan yang juga minim. Meski hingga saat ini belum ada jumlah akurat soal data kecelakaan yang terjadi.
“Sejak rusak kaya gini, kerap terjadi kecelakaan baik siang maupun malam hari yang juga minim penerangan. Itu karena jalannya banyak pasir jadi licin. Rata-rata motor semua yang jatuh,” terang Fajar (20), juru parkir kios di sekitar Traffic Light Rawa Mekar Jaya, Selasa (15/12/2020) kemarin.
Dari informasi yang didapat, Jalan Ciater Raya baru satu bulan belakangan ini diaspal. Total ada 2 jalur berlawanan yang diaspal, baik dari arah Bundaran Maruga menuju Jalan Letnan Soetopo ataupun rute sebaliknya. Jalan 2 arah yang diaspal tersebut memiliki panjang sekira 4 ribu meter.
Kepala Bidang (Kabid) Binamarga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel, Budi Rachmat menerangkan, pengaspalan di Jalan Ciater itu masih mutlak di bawah tanggung jawab kontraktor. Dengan begitu, perbaikannya akan dilakukan kembali setelah keluar hasil uji laboratorium.
“Untuk Jalan Ciater, mutlak masih tanggung jawab kontraktor, karena masih ada garansi untuk pengerjaan pengaspalan. Sehingga untuk melaksanakan pengaspalan ulang Dinas PU melakukan uji laboratorium. Jika hasil lab keluar, pihak kontraktor segera akan melakukan pengaspalan ulang,” jelasnya dikonfirmasi terpisah.
Menurut Dinas PU, pengaspalan jalan itu total menghabiskan anggaran senilai sekira Rp7 miliar. Sebelum diaspal, kondisi jalannya sendiri memang tak terlalu banyak mengalami kerusakan. Namun kondisi berbeda justru terlihat usai pengaspalan yang baru dilakukan rusak. Permukaan jalan kian bergelombang dan menimbulkan banyak taburan pasir.(aul)