
CNNBanten.id – Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Apendi mengatakan, sebanyak 50 persen ASN Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bekerja di rumah selama Covid-19. Sedangkan 50 persen sisanya, tetap bekerja seperti biasa ke kantor.
Mereka yang wajib masuk kantor yakni eselon dua, tiga, dan empat. Selebihnya, datang ke kantor jika memang dibutuhkan oleh pimpinan di kantornya masing-masing. “Kita ini sudah 50 persen, jadi 50 persen yang masuk kantor yang sisanya Work From Home (WFH). Tetapi teman-teman, apabila nanti diperlukan oleh pimpinan, ya harus cepat datang,” kata Apendi, Senin (14/9/2020).
Lebih lanjut, Apendi melanjutkan pembagian jadwal yang dilakukan untuk menjaga ASN agar tetap sehat, dan terhindar wabah virus Covid-19. Kini menjadi kekhawatiran, yakni banyaknya kasus kluster di lingkungan pemerintahan.
“Ya, di rumah juga mereka bukan istirahat, ya kerja. Sesuai dengan tupoksinya. Terutama yang pelayanan, itu yang diutamakan, dibuat jadwal, masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) nya,” jelasnya.
Secara umum tidak ada perbedaan antara PSBB saat ini dengan PSBB yang diterapkan sebelum-sebelumnya. Namun, khusus untuk eselon dua, tetap bekerja seperti biasanya.
“Sebetulnya untuk pegawai, yang awalnya juga, kita eselon dua, tiga dan empat itu masuk. Yang staf diatur. Tapi sekarang ini yang penting eselon dua wajib masuk kantor,” ujarnya.
Menurutnya, ASN Tangsel ada sekitar 4.700 orang termasuk guru-guru. Namun, untuk kebijakan WFH guru, ada kebijakan tersendiri di luar wewenangnya. Adapun untuk ASN nya, tercatat ada sekitar 2.000 orang yang terbagi ke dalam 38 OPD.
“Kan pegawai Tangsel hampir 4.700 orang. Itu termasuk guru. Tetapi kan guru sudah diatur sedemikian rupa, ya tinggal PNS nya ada sekira 2000-an, di bagi 38 OPD. Silakan itu diatur saja di masing-masing OPD,” katanya.(aul)