CNNBanten.id — Puskesmas Pamulang tidak lagi melayani pasien Covid-19. Informasi yang diketahui semua pasien kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
Terlihat dari pantauan belum lama ini, kondisi puskesmas nampak kosong dan tak lagi melayani pasien. Belasan ranjang yang diduga bekas pasien Covid-19, terlihat berserakan di koridor gedung dalam kondisi berdebu.
Sebelumnya Puskesmas Pamulang yang berada di Jalan Surya Kencana, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) dijadikan lokasi pelayanan khusus menangani kasus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona.
Keputusan itu diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel menyusul banyaknya jumlah ODP dan PDP virus corona. Ditambah sudah ditetapkannya menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Tangsel. Sehingga, penanganan medis untuk kasus corona tak lagi cukup di satu tempat.
Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Tangsel Ronald Adrianto Sitindaon mengatakan, sejak 19 Mei 2020, Puskesmas Pamulang sudah tidak lagi merawat pasien Covid-19.
“Memang sekitar 19 Mei 2020, di Puskesmas Pamulang semua pasien dibawa ke sini (RSU Tangsel) dan dirawat di sini. Kalau jumlahnya kurang tahu pasti ada berapa. Untuk statusnya PDP positif Covid-19,” ungkap Ronald, Ahad (14/6).
Meski demikian, Pihak RSUD Tangsel belum menyiapkan secara maksimal dalam melayani pasien Covid-19. Sebab, ruangan yang dikhususkan pasien PDP tidak punya fasilitas tekanan negatif dan hanya punya sirkulasi hepa filter.
“Kalau tekanan negatif kita tidak ada, cuma kita punya hepa filter. Tapi cara kerjanya hampir sama sebagai sirkulasi udara. Untuk tempat, kita sudah ada di lantai empat dengan daya tampung sebanyak 18 pasien,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Ronald, sampai hari ini masih ada sembilan pasien PDP terkonfirmasi atau positif di RSUD Tangsel. Untuk yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19 itu juga ada, namun dengan penyakit penyertanya.
“Jadi mulai 19 Mei 2020, RSUD Tangsel sudah mulai menerima pasien Covid-19. Kalau yang dirawat di sini semua PDP positif. Sudah dewasa semua. Untuk yang sembilan pasien ini, ada yang sudah satu minggu, ada yang lima hari,” ungkapnya.
Adapun untuk perawatan para pasien ditanggung dengan memakai APBD Tangsel. “Total anggarannya kurang tahu saya. Cukup pakai KTP saja asal Tangsel bisa, karena itu kan terkait program,” ucap Ronald.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Deden Deni mengatakan semua pasien PDP dan ODP yang berada di Puskesmas Pamulang sudah dipindah ke rumah lawan covid. Pasien telah dipindahkan sebelum lebaran Idul Fitri pada Mei lalu.
“Puskesmas sedang kita bersihkan dulu kita cleansing dulu ya. Setelah cleansing nanti kita kembalikan lagi, belum sebulan itu, kita sedang bersihkan puskesmas kita disinfektan dulu dalam beberapa lama, itu baru berapa kali gitu dilakukan disinfektan,” katanya saat dikonfirmasi.
Untuk jumlah pasien yang dipindah, ia menyebut sekitar ada tiga sampai dengan empat pasien. Karena daya tampung puskesmas hanya bisa menampung tujuh sampai dengan sembilan pasien Covid-19.
“Kalo tidak salah pasien ada empat atau tiga yang dipindah ke rumah lawan covid. Untuk status pasien disitu ODP yang pemburukan, nanti saya cek dulu ya,” kata Deden. (aul)