CNNBanten.id – Usai beredarnya informasi proses penyelidikan dan pemeriksaan atas patahan sheet pile Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ke sejumlah pejabat di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang dilakukan Polda Metro Jaya dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Banten.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel, Yepi Suherman nampaknya memilih bungkam terkait informasi tersebut. Bahkan saat dihubungi beberapa kali melalui sambungan telepon pada Kamis (11/6/2020), yang bersangkutan tidak mengangkat.
Sebagai informasi jebolnya dinding seet pile membuat sekira 100 ton sampah TPA Cipeucang longsor, hingga menutup sebagian aliran sungai Cisadane. Ironisnya, seet pile itu merupakan proyek yang baru saja selesai dikerjakan Desember 2019 lalu dengan pagu anggaran senilai Rp24 miliar.
Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa anak buah Walikota Airin Rachmi Diany. Tak hanya dari jajaran Polres Tangsel, tapi juga melibatkan Polda Metro Jaya. Bahkan, BPK pun turut memeriksa penggunaan anggaran yang digelontorkan demi pembangunan sheet pile.
Mereka yang diperiksa di antaranya adalah Kepala Bidang (Kabid) Dinas LH yang sekaligus juga sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Wismansyah. Lalu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, hingga pelaksana kontraktor dari PT Ramai Jaya Purna Sejati.
Bahkan ramai dalam pemberitaan, pemeriksaan oleh kepolisian dan Kejari terhadap pejabat terkait dan berhubungan dengan kejadian longsor TPA Cipeucang yang dipicu patahnya dinding sheet pile. Sedangkan tim BPK Provinsi, melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan anggaran untuk pembangunan sheet pile.
Kapolres Tangsel, AKBP Iman Setiawan, membenarkan jika penyelidikan dilakukan pula oleh jajaran Polda Metro Jaya. Hanya saja, pemeriksaan itu dikerjakan terpisah antara penyidik di tingkat Polres dan penyidik Polda.
“Kalau dari Polres tentu berbeda dengan Polda. Intinya peristiwa TPA tersebut sedang dalam penyelidikan Polres Tangsel,” ucapnya dikonfirmasi terpisah.
Iman sendiri belum mau mengungkap perkembangan hasil penyelidikan. Kata dia, sudah ada beberapa pihak yang dipanggil dan dimintai keterangan, baik dari Dinas LH ataupun kontraktor pelaksana. “Beberapa orang telah kita periksa. Proses penyelidikan masih berlangsung,” ucapnya.
Selain itu, longsornya TPA Cipeucang juga menjadi sorotan hingga pemerintah pusat. Bahkan tak lama setelah kejadian pada Jumat 22 Mei 2020, perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) datang meninjau ke lokasi longsoran. Ketika itu, timbunan sampah nyaris menutup aliran sungai Cisadane.
Sementara itu, Kasie Persampahan DLH Tangsel Yuda saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp terkait pemeriksaan tersebut yang bersangkutan hanya menjawab singkat. “Maaf pak bukan kapasitas saya menjawab hal itu,” tuturnya. (aul)