CNNBANTEN.ID – Karena aspirasi warga tidak didengar, ratusan warga Cluster Gracia Banjar Wijaya melakukan aksi demo di proyek jalan tol kunciran, Sabtu (12/10).
Mereka menuntut pihak PT. Wika, BPTJ dan Jasamarga untuk bisa mendengar aspirasi mereka yakni pembuatan pembatas pengaman antara rumah warga dan proyek jalan tol serta jam kerja operasional yang menggangu kenyamanan warga.
Ketua RW 10 Danny Momer mengatakan, aksi kali ini dilakukan karena pihak bersangkutan tidak mendengar apa yang menjadi aspirasi warga. Bahkan sudah beberapa kali melakukan pertemuan tidak menemukan titik terang oleh pihak terkait.
“Aksi hari ini kita lakukan karena pihak terkait yakni PT. Wika selaku pengembang, BPJT, dan Jasamarga tidak pernah mendengar aspirasi warga Cluster Gracia. Beberapa kali pertemua tidak menemukan titik terang,”ujarnya kepada wartawan.
Danny menambahkan, permintaan warga itu sangat mudah, pertama warga meminta pembatas keamanan antara rumah warga dan proyek jalan tol, kedua warga minta kesepakatan jam operasional yang telah disepakati oleh PT. Wika harus dijalankan.
“Di belakang ada rumah warga dimana dekat sekali dengan proyek jalan tol, makanya kami meminta adanya pagar pengaman agar jika terjadi sesuatu tidak mengenai warga. Kedua jam operasional yang telah disepakati telah dilanggar, dimana pada waktu itu PT. Wika sepakat operasional jam kerja hanya sampai jam 5 sore tapi ini sampai tengah malam dan menggangu sekali kenyamanan warga,”paparnya.
Ia menuturkan, masalah ini telah sampai ke Walikota, dimana nanti akan dipertemukan antara pihak PT. Wika, Jasamarga dan BPTJ untuk bisa menyepakati aspirasi warga.
“Kita sudah sampaikan masalah ini ke Pak Walikota, beliau akan memfasilitasi kita untuk bisa bertemu dengan pihak terkait. Kami hanya minta kenyamanan saja, dan kami tidak pernah melarang proyek jalan tol tersebut ada,”tuturnya.
Selain melakukan aksi di proyek jalan tol, warga Cluster Gracia juga melakukan aksi di kantor pemasaran Banjar Wijaya. Dimana kata Danny, Banjar Wijaya selama ini cuek dan tidak pernah mau mendengar atau membantu warga.
“Kami sengaja melakukan aksi di kantor pemasaran Banjar Wijaya agar mereka bisa melihat kondisi warga yang ada di Cluster Gracia. Harus mereka mempunyai inisiatif turun langsung menyerap apa yang menjadi aspirasi kami, nyatanya sampai saat ini tidak ada,”ungkapnya.
Danny menjelaskan, warga juga telah memasang spanduk di depan kantor pemasaran Banjar Wijaya. Sampai ada keputusan dari Walikota barulah spanduk itu diturunkan, jika tidak ada maka tidak akan diturunkan.
“Kami sengaja memasang spanduk aspirasi kami agar di baca masyarakat lain, kami juga sudah meminta izin kepada Kapolsek Cipondoh dan juga Danramil. Tidak akan kami copot sampai ada pertemuan dengan Pak walikota serta pihak terkait,” tutupnya. (gun/ule)