Home / Banten Raya / Pemkab Sebut Butuh Intervensi Dari Berbagai Kalangangan

Pemkab Sebut Butuh Intervensi Dari Berbagai Kalangangan

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat memberikan sambutan dalam acara Focus Grup Discussion (FGD) Pemetaan wilayah kekeringan dan rawan pangan untuk pemberdayaan masyarakat bersama Tim Peneliti FMIPA Universitas Indonesia, di Aula Multatuli, Setda Lebak, Kamis (1/8/2019).

CNNBANTEN.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak butuh masukan atau intervensi program dari berbagai kalangan. Hal tersebut, guna menjaga ketahanan pangan di musim kemarau yang saat ini dirasakan khususnya di Lebak. Demikian dikatakan Bupati Lebak Iti Ocatavia Jayabaya disela – sela kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) pemetaan wilayah kekeringan dan rawan pangan untuk pemberdayaan masyarakat bersama tim peneliti FMIPA Universitas Indonesia, di Aula Multatuli, Setda Lebak, Kamis (1/8/2019).

Menurut Bupati Iti, meningkatnya dampak perubahan iklim dapat menyebabkan potensi kekeringan dan itu dikhawatirkan akan berdampak buruk situasi masyarakat di wilayah-wilayah yang rentan terhadap rawan pangan. “Kondisi ini merupakan tantangan yang serius bagi ketahanan pangan. Untuk itu upaya bersama sangat diperlukan untuk melindungi dan dan memperkuat penduduk yang rentan dalam mengatasi dampak dan beradaptasi terhadap kekeringan. Kondisi ini diperlukan adanya masukan-masukan, langkah-langkah atau intervensi melalui program atau kebijakan dari Pemerintah Daerah,” terang Iti.

Untuk menanggulangi kekeringan dan rawan kata Iti, pangan bukan hanya dilakukan oleh perangkat daerah melalui program serta kebijakan, akan tetapi harus didukung juga dengan pemberdayaan masyarakat dengan usaha membangun daya dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki. Sehingga hal tersebut memiliki daya dan upaya untuk mengelola pembangunan di desa secara mandiri, berkesinambungan dan bebas dari kemiskinan.”Semoga apa yang  kita laksanakan hari ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”ujarnya.

Terpisah, Ketua Tim Peneliti Rawan Pangan Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia Dewi Susilowati mengungkapkan, hasil penelitiannya selama tahun 2018 dengan menggunakan berbagai metode dalam proses penelitiannya, seperti curah hujan harian dan Citra Landsat delapan untuk penelitian wilayah kekeringan. Dengan metode pengumpulan data berdasarkan aspek ketersediaan pangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan untuk wilayah rawan pangan. “Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap wilayah potensi kekeringan dan rawan pangan, didapati 5 kecamatan sebagai wilayah prioritas pertama penanggulangan kekeringan dan rawan pangan yaitu, Kecamatan Malingping, Cihara, Cijaku, Banjarsari dan Kecamatan Gunung kencana,” pungkas.(Bon/ule)

About admin

Check Also

Badan Kesbangpol Kota Tangerang Ajak Ormas Jaga Soliditas dan Sinergitas

TANGERANG – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangerang mengajak semua komponen bangsa di ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!