CNNBANTEN.ID LEBAK – Disektor pertanian menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Lebak, dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi menuju masyarakat Lebak sejahtera serta guna pengembangan perekonomian daerah. Hal tersebut diungkapkan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya pada acara gerakan panen raya padi sawah dan percepatanan tanam padi musim tanam 2019 di Desa Cipedang, Kecamatan Wanasalam, Selasa (2/4).
Bupati Iti mengatakan, peningkatan produksi tanaman pangan kususnya padi harus tetap ditingkatkan setiap tahunnya, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Sebab, kebutuhan beras terus mengalami peningkatan sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk. “Kabupaten Lebak adalah pemasok beras terbesar besama Kabupaten Pandegelang untuk kebutuhan masyarakat Banten. Apalagi Lebak telah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 Kabupaten diantaranya Kabupaten Serang, Pandegelang, Sukabumi, Lampung Selatan, Lampung Timur, Cianjur, Purwakarta, Subang, dan Kabupaten Karawang, yang ditunjuk untuk memenuhi kebutuhan beras Jabodetabek oleh Kementrian Pertanian RI,”kata Iti.
Sesuai keputusan Menteri Pertanian nomor 472 tahun 2018, lanjut Iti Kabupaten Lebak ditetapkan sebagai kawasan komoditas unggulan Pajale (Padi, Jagung dan Kedele), cabai, manggis, kelapa, kerbau dan durian.“Upaya pengembangan komoditas unggulan daerah tentunya akan menjadi perhatian serius kita bersama, selain pariwisata, ketahanan pangan juga akan diperkuat,”katanya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Tauchid mengaku, pihaknya mendukung upaya Pemkab Lebak untuk membentuk korporasi padi dan pengembangan saran dan prasarana seperti jalan usaha tani, pembangunan jaringan pengairan, penyediaan alat dan mesin pertanian.“Dengan adanya peningkatan produksi padi, diharapkan pendapatan dan kesejahteraan petani juga kan peningkat,” ujarnya.(bon)