cnnbanten.id Mitra Banten Untuk Indonesia
TANGERANG,—Para manula di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang kewalahan dalam mencoblos karena terlalu banyaknya surat suara. Hal itu terungkap dalam sosialisasi pencoblosan yang dilakukan KPU Kabupaten Tangerang, Minggu (10/2).
Anggota Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Tangerang Imron Mahrus mengatakan sosialisasi diperlukan karena masih banyak masyarakat yang masih belum memahami cara mencoblos. Terutama bagi masyarakat yang usianya terbilang sudah tua.
“Kita melakukan sosialisasi ini karena masih banyak pemilih yang belum memahami cara mencoblos karena memang usia mereka sudah sepuh rata-rata 70 tahun,“ujar Imron kepada Satelit News, Minggu (10/2).
Imron menjelaskan, kebingungan calon pemilih bukan hanya faktor usia saja. Namun karena saat ini adalah pertama kalinya pemilu serentak diselenggarakan hingga membuat surat suaranya bertambah banyak.
Dalam sosialisasi kali ini, KPU memilih Desa Tanjung Burung Kecamatan Teluknaga. Wilayah tersebut menjadi salah satu titik kerawanan pemilu di tahun ini.
“Satu sisi kenapa kita pilih lokasi ini karena mengingat saat pemilu sebelumnya, di sini rawan. Makanya kita sosialisasi di daerah Teluknaga ini agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan, “ tambahnya.
Imron membeberkan kerawanan yang dimaksud ialah berupa terjadinya money politik dan mencoblos lebih dari satu kali. Dia mengatakan jika ada sejumlah titik kerawanan di Kabupaten Tangerang. Namun hal tersebut sudah ditangani Bawaslu.
“Kerawanan yang dimaksudkan yakni adanya kegiatan money politik, ada juga yang melakukan pencoblosan yang lebih dari satu kali dan itu tidak hanya di Teluknaga saja, tetapi hal itu sudah menjadi kewenangan Bawaslu. Kita hanya sosialisasikan pemilu 2019 saja, “ tambahnya.
Fikra Aldi Ketua Komisiaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyampaikan sosialisasi yang dilakukan KPU sangatlah penting untuk kemajuan dalam berdemokrasi.
“Hal ini dirasa memang perlu, karena sebelumnya ini kami mengadakan pertemuan dengan warga dan hasilnya diketahui bahwa banyak warga yang masih belum memahami cara memilih/mencoblos calon, “ ujar Fikra. (*)
