Kumala Soroti Kenaikan PBB

CNNBANTEN.ID LEBAK – Sejumlah mahasiswa yang tergabung Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Lebak, Senin (25/3). Massa menyoroti kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak yang menaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Dengan kebijakan yang dapat memberatkan masyarakat kecil, massa mendesak Pemkab mengevaluasi kebijakan tersebut.

Mendemo menilai, masyarakat Kabupaten Lebak saat ini masih serba kekuarang dalam perekonomian. Jangankan untuk membayar PBB yang mengalami kenaikan untuk menutupi kebutuhan sehari – hari sangat sulit untuk dipenuhi. “Dengan pendapatan rata – rata masyarakat petani kecil Rp 6.000 perhari bahkan Rp80 ribu perhari pun belum cukup untuk biaya hidup mulai dari kebutuhan makan, sekolah, listrik, air dan lainnya. Tapi pemerintah semena-mena menaikan tarif PBB yang di rasa memberatkan masyarakat kecil,”kata Korlap Aksi Sahrul dalam aksinya.

Karena jelas dampaknya berat dirasakan masyarakat kecil, Sahrul meminta kepada Pemkab Lebak memikirkan kembali kebijakan kenaikan tarif PBB. Walaupun Pemkab menilai kenaikan tersebut kecil tapi bagi masyarakat kenaikan sekecil apapun itu dapat memberatkan (perekonomian).”Kami dari Kumala mendesak untuk tarik kembali kebijakan kenaikan PBB, dan Pemkab harus menit dan cara di kan hal – hal terkait kenaikan tarif PBB,”desak Sahrul.

Pantauan, aksi Kumala dengan penjagaan ketat dari petugas Polres Lebak dan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lebak, sempat adu mulut dengan petugas akibat massa merangsak masuk kedalam pendopo yang saat itu sedang berjalan. Hingga berita ini diturunkan belum ada satupun Pejabat Pemkab Lebak keluar menemui pendemo. (Bon)