JAKARTA- Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) menandatangani kerja sama tentang program Halal International Services (HIS) dengan International Islamic Forum for Science, Technology, and Human Resources Development (IIFTIHAR).
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan oleh Rektor UICI Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin dan Sekjen IIFTIHAR Dr.Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA. di Gedung Rektorat UICI di Jalan H.R Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (16/12/2022).
Dalam kerja sama tersebut, UICI dan IIFTIHAR sepakat untuk bekerjasama sebagai mitra strategis dalam program HIS.
Dalam keterangannya, Prof. Laode mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah besar dalam kemajuan peradaban Islam.
Prof. Laode menjelaskan, umat Islam pada tahun 2050 diprediksi akan menjadi nomor satu di dunia dengan jumlah penduduk mencapai 2,9 miliar di dunia.
“Dengan pertumbuhan umat Islam yang siginifikan ini, maka kebutuhan layanan halal ke depan akan meningkat signifikan,” kata Prof. Laode.
Prof. Laode menambahkan saat ini seluruh dunia bergerak mengembangkan industri halal. Dan Indonesia memiliki keinginan menjadi pusat halal di dunia.
“Namun pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan bilateral. Kita akan mengambil pendekatan multilateral,” jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) IIFTIHAR Ilham Habibie menyambut baik kerja sama yang baru saja ditandatangani antara UICI dengan IIFTIHAR.
Ia menjelaskan tentang IIFTIHAR yang merupakan organisasi cendekiawan Muslim dunia.
“Sesungguhnya IIFTIHAR ini fokusnya menyelenggarakan event-event akademik, seperti konferensi, dan kita bantu membentuk universitas-universitas, terutama prosesnya bagaimana,” kata Ilham Habibie.
IIFTIHAR juga berkomitmen untuk meningkatkan sumber daya umat Islam agar setara dengan umat yang lain.
“Seperti diketahui bersama, Prof. Laode tadi sudah menyampaikan, tidak lama lagi mayoritas dari masyarakat beragama di dunia ini mayoritas beragama Islam. Namun demikian memang prestasi di berbagai bidang, baik ekonomi, teknologi atau sains tidak sesuai dengan yang diharapkan,” jelas Ilham.
“Ketertinggalan umat inilah yang kita kejar dengan adanya organisasi seperti IIFTIHAR dan juga UICI,” tambahnya.
Diketahui, kerja sama antara UICI dengan IIFTIHAR ini sudah dirancang lama. Diawali dengan obrolan Prof. Laode dengan Prof. Jimly Asshiddiqie, hingga kemudian bersambung dengan Ilham Habibie.
Kerja sama program HIS ini juga telah dibicarakan dengan Direktur Islamic Development Bank (IDB) Mr. Mohamad Abida saat Prof. Laode berkunjung ke Malaysia.
Mohamad Abida merespon positif dua hal yang disampaikan Prof. Laode, yaitu konsep digitalisasi pendidikan di UICI dan QR Code untuk program HIS.
Kerja sama antara UICI dengan IIFTIHAR merupakan upaya memantapkan komitmen memperjuangkan HIS agar bisa ditempatkan di Indonesia dan diberlakukan di negara-negara OKI. (Cok)