CNNBanten.id – Sebanyak 32 orang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas 2 Tangerang resmi menyandang gelar sarjana hukum.
Gelar tersebut diberikan Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Kota Tangerang karena puluhan warga binaan telah berhasil menyelesaikan pendidikan di lembaga pendidikan tertua di Kota Tangerang tersebut.
Rektor UNIS Prof. Mustafa Kamil mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program kerjasama dari Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia (Kemenkumham RI). Dimana, zelama melanjutkan pendidikan, sambung Mustofa, warga binaan tidak dikenakan biaya alias gratis.
” Ini wisuda kedua yang dilakukan secara luring selama pandemi. Kami lakukan sesuai protokol kesehatan,” ujarnya kepada awak media disela sela acara wisuda XLVII, Sabtu 1 Oktober 2022.
Mustofa mengatakan, program tesebut sudah berlangsung sejak 2018 lalu dan mayoritas warga binaan yang mengikuti program tersebut merupakan kasus narkoba. Metode pembelajarannya pun menggunakan sistem daring yang pengaplikasiannya pertama di Indonesia.
“Meskipun dalam keadaan berat, mereka (warga binaan) telah berhasil meraih gelar sarjana. Selama pendidikan disini, mereka dijaga oleh tiga puluh tim keamanan yang disiapkan oleh Lapas. Kami berharap program percontohan ini terus berlanjut dan dapat dilakukan oleh Lapas lainnya,” harapnya.
Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Kemenkumham Thurman SM Hutapea menjelaskan, berbagai pembinaan telah dilakukan pihaknya pada warga binaan. Salah satunya dalam hal
pembinaan intelektual.
“Mengejar pendidikan tidak hanya di pemasyarakatan. dimanapun bisa asal mau. Yang memenuhi syarat seleksi diikut sertakan dan tidak dipungut biaya,” tegasnya.
Thurman berharap, ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan tersebut dapat bermanfaat bagi warga binaan.
“Saya berharap, ilmu yang diperoleh warga binaan dapat dipergunanan minimal sebagau penyuluhan bagi rekan sesama warga binaan yang belum bebas,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, dalam wisuda XLVII yang dilaksakan di ICE BSD, Sabtu 1 Oktober diikuti oleh 1284 orang mahasiswa. Selama acara berlangsung, warga binaan mendapat pengawalan ketat dari petugas Lapas. (Ger)