
TANGERANG – Beberapa perwakilan warga RW 04 Kedaung wetan dan RW 03 Kedaung Baru Kecamatan Neglasari melakukan dialog dengan dinas Lingkungan Hidup terkait penanganan sampah yang ada di TPA rawa kucing.
Dalam dialognya, Ketua RW 04 Kedaung wetan Hilal mengatakan, ada beberapa permintaan warga terkait aktivitas pembuangan sampah, yang mana menurutnya, TPA yang berada di rawakucing telah merugikan masyarakat karena di satu sisi, pihak DLH tidak memikirkan kesejahteraan masyarakat.
“Sampai saat ini masyarakat yang terdampak tidak menerima, baik fasilitas kesehatan terpadu, maupun bantuan air bersih, meskipun ada air PDAM tapi kita (warga ) harus bayar. Dan kita (warga) juga meminta kepada Pemkot Tangerang untuk segera memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terdampak sejak berdirinya TPA Rawakucing,” Senin (29/7/2024).
Untuk itu, dirinya meminta dinas LH lebih serius dalam pembenahan aktivitas pembuangan sampah yang ada di TPA rawa kucing. Dan secepatnya mobil sampah yang berada dipinggir jalan harus ada jarak misalnya beberapa meter karena dapat membuat kemacetan saat akan melakukan pembuangan.
“Mungkin setelah kita menyampaikan ini dalam dialog kita akan melakukan pengawalan sampai tujuan kita tercapai.” Imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Wawan Fauzi mengatakan, Alhamdulillah tadi kita ketemu sama warga RW 04 Kelurahan Kedaung Wetan dan ada juga perwakilan dari warga RW 03 Kelurahan Kedaung Baru, Kecamatan Neglasari terkait dengan TPA Rawakucing.
“Ada beberapa keluhan-keluhan untuk bisa kita tindak lanjuti. Salah satunya terkait antrian mobil pengangkut sampah, yang menjadi penyumbang kemacetan di Jalan Iskandar Muda karena situasi kondisi TPA yang mengharuskan mobil antre terlebih dahulu. Dan InsyaAllah kita respon dan kita akan segera memperbaiki menejemen pengangkutan sampah.” Ujarnya.
Wawan menyatakan, sebelum adanya pertemuan dengan warga ini dirinya sudah mengarahkan ke pengawas yang mana dalam pola pengangkutan sampah di Kota Tangerang ini lebih pagi lagi.
“Dengan satu harapan, pengangkutan sampah di Kota Tangerang ini tidak menjadi penyumbang kemacetan, khususnya di jam berangkat kerja.” Jelasnya.
Disinggung terkait adanya tuntutan warga tentang kesehatan dan air bersih Wawan menilai itu bukanlah sebuah tuntutan melainkan harapan masyarakat, karena TPA Rawakucing itu sudah ada puluhan tahun jadi apapun itu dirinya akan coba merespon.
“Mereka ingin pelayanan kesehatan menjadi skala prioritas, dan ini kita (LH) akan respon segera bahwa masyarakat terdampak TPA akan kita berikan itu.” Ungkapnya.
Untuk pemberian air bersih Wawan juga menjelaskan, harus disepakati dan harus urun rembuk lebih detail, karena menurutnya, PDAM kota Tangerang mempunyai aturan untuk masyarakat yang tidak mampu kita bisa memberikan instalasi atau pemasangannya gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
“Instalasinya kita pastikan program itu free cash (instalasi atau pemasangannya) tapi untuk bulanannya sesuai tarif PDAM karena produk perusahaan daerah ada cost yang di harus tanggung, atau mungkin kita buatkan sumber air komunal (Jetpam).” jelasnya .
“Kalau komunal kita upayakan ataupun nanti kita bekerjasama dengan CSR di beberapa titik terdampak. Ini yang perlu kita dalami lagi bagaimana pola yang diinginkan sesungguhnya.” Tandasnya. (Gor)