
TANGERANG – Perhelatan Pemilu Serentak Tahun 2024 sudah hampir di depan mata. Namun, Kecamatan Tangerang masih sulit dalam mendapatkan tempat yang standar kelayakannya untuk menaruh ribuan logistik pemilu nanti.
Pagi ini, Kamis (04/1/2024) PPK Kecamatan Tangerang yang dibantu oleh pihak Kepolisian Polsek Benteng Tangerang Kota, TNI, Bawaslu pun melakukan survei lokasi di Gedung Kesenian Kota Tangerang.
Namun setelah dilakukan peninjauan bersama, kondisi bangunan gedung kesenian untuk menaruh 2.315 kotak suara dari total 463 TPS betul betul dinilai tak layak dan jauh dari standar bangunan yang dibutuhkan.
Ketua PPK Kota Tangerang, Aditya Syah Putra mengatakan hari ini kita bersama sama melakukan pengecekan untuk kegiatan nanti pleno dan penaruhan tempat kotak suara di Kecamatan Tangerang.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Panwas, Pak Kapolsek, Danramil, dan Pak Sekcam. Dimana, gedung ini tidak representatif untuk dipakai ketika saat pleno di kecamatan Tangerang. Apalagi, gedung ini tidak representatif jika dijadikan gudang penaruhan kotak suara. Seperti yang dibilang pak Kapolsek, dikhawatirkan adanya indikasi kerawanan pada saat perhitungan suara nantinya,” jelasnya.
“Jadi PPK Tangerang berharap nantinya bisa mengakomodir tempat yang layak seperti GOR Dimyati dipakai kembali untuk proses perhitungan rekapitulasi kecamatan Tangerang dan juga gudang kotak suara. Semoga aja dengan adanya laporan kita bersama Panwas, Kapolsek, Danramil, serta pihak Kecamatan bisa mengakomodir untuk opsinya itu di GOR Dimyati seperti pelaksanaan pemilu sebelumnya,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan Kapolsek Benteng Tangerang, Kompol. Suyatno menuturkan pada prinsipnya kita melihat situasi langsung di sini itu bidangnya sempit untuk penempatan kotak suara dan pleno pun pasti akan kesulitan sekali.
“Kalau seandainya di luar yang ruangan terbuka seperti ini kan tidak boleh, mesti harus diruang tertutup. Jika ditutup pakai triplek, dikhawatirkan ada hal hal yang tidak diinginkan itu bisa terjadi. Seperti ada orang yang jebol, dibakar. Jadi, kita semua harapkan di GOR Dimyati, karena suaminya itu bersifat dokumen negara,” tukasnya.
“Untuk gudang kotak suara itu paling enggak digedung permanen, jadi seumpama ada oknum yang ingin berbuat macam macam tidak mudah melakukannya. Kami semua ini, baik dari PPPK, Danramil, Panwaslu, Kecamatan itu siap untuk melaksanakan pelaksanaan dan pengamanan pemilu 2024 besok,” Tambah Suyatno.
Hal senadapun diungkapkan Tri Prasetyo, Panwaslu Kecamatan Tangerang menyatakan, Dari segi pengawasan itu kita hanya memastikan bahwa lokasi penyimpanan kotak suara harus betul betul steril. Ketika nanti menjalankan proses pleno, kita harus mengajak dari 18 partai politik.
“Jika ruangannya di dalam itu hanya muat untuk orang saja. Tetapi untuk kotak suaranya ini tidak muat nampung. Apabila proses pleno dijalankan, tapi berbeda tempat dengan lokasi kotak suara. Sudah pasti pengawasannya itu butuh ekstra. Karena kotak yang disimpan di gudang itu harus dilakukan penjagaan dan keamanannya. Supaya kotak suara tersebut harus dijamin tidak pernah terbuka sedikit pun hasil dari TPS,” tukasnya.
“Menurut saya lokasi ini tidak rekomendasi sekali untuk dijadikan gudang kotak suara dan pleno. Kalau mau kita jalankan di luar, memang benar bahwa pleno ini terbuka. Cuman, kalau masalah tempat itu kita rekomendasikan di tempat yang tertutup. Karena apa? Ketika hujan, banyak masyarakat yang datang melihat. Tapi akses di sini itu untuk tingkat kerahasiaan pleno terbuka tersebut akan berjalan enggak efektif,”
Terus, lanjut Tri, untuk proses pleno sendiri itu tidak cukup membutuhkan waktu sehari dan dua hari saja. Akan tetapi bisa mencapai satu Minggu, terlebih untuk akses kita mencapai tempat istirahat dan konsumsi dan segala macam di sini itu sangat terpencil.
“Kalau masih bisa dikembalikan lagi seperti proses Pleno Rekapitulasi Suara tahun lalu itu di GOR Dimyati. Kita sangat rekomendasikan sekali di sana, karena sebelumnya kan sudah terbukti dan terlaksana dengan baik sekali di sana. Tanpa ada halangan dan gangguan yang kami temukan di tahun 2019 lalu. Artinya di GOR Dimyati itu lebih mumpuni, selain luas. Di tengahnya pun ada lapangan terbuka pun, masyarakat yang hadir di sana tidak mendekati akses jalur kotak suara ketika diperingati petugas. Warga bisa duduk di tribun dengan pengamanan petugas gabungan yang ada,” tandas Tri.(GOR)