Home / Hukrim / Puncak Hari AIDS Sedunia, Dinkes Gelar Round Table Disscussion

Puncak Hari AIDS Sedunia, Dinkes Gelar Round Table Disscussion

Dinkes Kota Tangerang Gelar Round Table Disscussion.

CNNBanten.id – Sebagai rangkaian kegiatan acara Hari AIDS Sedunia 2021. Pemkot Tangerang melalui Dinas Kesehatan, Kota Tangerang menggelar puncak acara, dengan kegiatan Round Table Discussion, dengan mengusung tema ‘Akhiri AIDS, Cegah HIV, Akses untuk Semua’, di Aula Gedung Dinkes, Rabu (1/12/12).

Dalam Round Table Discussion, Dinkes menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dibidangnya. Mulai dari, dr Budi Suhendar IDI Provisni Banten, dr Dhika Prabu Wakil Ketua POGI Cabang Banten, dan Nurhasanah selaku psychologi. Dinkes pun menghadirkan Hages Budiman sebagai survivor HIV.

Kepala Dinas Kesehatan, dr Dini Anggraeni mengungkapkan puncak Hari AIDS Sedunia ini juga diikuti ratusan peserta secara online, mulai dari jajaran puskesmas, rumah sakit, PKK, FKTS, dan stakeholder lainnya.

“Selain diskusi bersama, di Hari AIDS Sedunia ini Dinkes berharap dapat membangun kebersamaan semua stakeholder di Kota Tangerang, untuk bekerjasama dalam penanganan kasus HIV AIDS di Kota Tangerang saat ini,” ungkap dr Dini, disela-sela acara.

Ia pun menjelaskan, sebelumnya Dinas Kesehatan juga telah menggelar Kolaborun. Mulai dari virtual run lima kilometer, virtual walk lima kilometer dan fun bike 20 kilometer. Selain itu, juga menggelar lomba jajan challenge, Instagram video, foto menarik dengan landmark Kota Tangerang, kostum terunik hingga share and win challenge.

“Selain untuk menyuarakan masih adanya kasus HIV AIDS dan mengajak sama-sama menanganani kasus ini. Lewat Hari AIDS Sedunia, Dinkes juga ingin membangun kebersamaan dan geliat pola hidup sehat lewat virtual challenge yang digelar,” jelas dr Dini.

Sementara itu, dr Dhika Prabu, salah seorang pembicara mengungkapkan jika salah satu pasangan suami istri terdiagnosa mengidap HIV. Hal itu bisa ditangani, untuk suami istri tersebut tetap bisa menjalani program hamil, tanpa memberikan risiko kepasangan atau anak yang nantinya akan dikandung dan dilahirkan.

“Banyak dokter di Indonesia yang luar biasa sukses menghasilkan anak sehat dari pasangan HIV AIDS. Jadi, program hamil tetap bisa dilaksanakan, tentu pasien harus mengikuti aturan dan kiat-kiat yang diintruksikan oleh dokternya,” katanya. (*/gun)

About admin

Check Also

Pemuda Pancasila Ranting Kelurahan Batujaya Bagikan Takjil ke Pengendara

TANGERANG – Ormas Pemuda Pancasila Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Batuceper, mempunyai Program di bulan suci ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!