
BANYAK upaya dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Mulai dari pengembangan metode skringing, testing, pengembangan metode disinfeksi, penerapan protokol kesehatan, pemberlakuan pembatasan kegiatan, sampai dengan pengembangan vaksin.
Meski demikian, jumlah korban terpapar Covid-19 yang meninggal dunia terus bertambah. Umumnya korban mengalami happy hypoxia atau hipoksemia, yaitu kondisi ketika kadar atau saturasi oksigen dalam darah (SaO2) relatif rendah, di bawah batas normalnya (95-100 persen; Nareza, 2021).
Dalam kondisi ini banyak permintaan pasokan oksigen baik dari masyarakat, rumah sakit, swasta hingga pedagang yang berjualan.
Kondisi ini harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kota Tangerang, Polres Metro Tangerang Kota, Kodim 0506 Tangerang. Tujuanya mengecek ke distributor-distributor atau PT yang menyuplay oksigen.
Kelangkaan gas oksigen sampai Gubernur Banten Wahidin Halim sampaikan bahwa Forkopimda Provinsi Banten, khususnya Kapolda Banten dan Kajati Banten memantau ketersediaan serta harga obat-obatan dan oksigen,” ungkap Gubernur Kota SerangRabu, (7/7).
Dikatakan, saat ini pemenuhan oksigen medis di Rumah Sakit-Rumah Sakit di Provinsi Banten masih memadai karena bantuan PT Krakatau Steel Persero.
“Yang jadi masalah adalah kebutuhan oksigen bagi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri,” ungkap Gubernur.
Masih menurut Gubernur, jika memungkinkan dan tidak melanggar peraturan, Pemprov Banten akan melakukan intervensi pasar terhadap oksigen medis yang saat ini pemenuhan idealnya mencapai 300 ribu tabung.
“Saya minta kepada para pedagang maupun distributor obat-obatan jangan menari di atas penderitaan masyarakat. Jangan menaikkan harga untuk mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya di tengah penderitaan masyarakat,” himbaunya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menghimbau warga masyarakat untuk disiplin Protokol Kesehatan serta mendoakan kesembuhan terhadap warga masyarakat yang saat ini terkonfirmasi positif Covid-19. (*)