
CNNBanten.id – Pemilihan ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang berlangsung dalam Musyawarah Kota (Muskot) ke- 4 di Markas PMI Provinsi Banten, sempat berlangsung Alot. Pasalnya, Dalam Muskot yang dimulai pukul 09.00 WIB itu sempat terjadi Deadlock lantaran perbedaan pendapat terkait tata tertib pemilihan dan dukungan terhadap dua bakal calon yang sama.
Ada tiga calon ketua PMI Kota Tangerang. Yakni, Kuswarsa (Incumbent), Oman Djumansa dan Hudaya Latuconsina.
Dalam putaran pertama, Kuswarsa dan Oman Djumansyah mendapatkan masing-masing 8 suara. Dan terpilihlah Oman Djumansa sebagai ketua PMI Kota Tangerang dengan perolehan 8 suara, Kuswarsa 7 Suara dan 1 Suara tidak sah, pada putara kedua.
“Pertama memang saya dengan Kuswarsa dan Hudaya adalah sahabat. saya butuh bimbingan karna mereka lebih senior,” ujar Oman Djumansa kepada awak media di markas PMI Provinsi Banten. Jum’at (11/9/2020) Pukul 21.00 WIB.
Menurutnya, proses ini semata-mata bagaimana PMI ke depan lebih maju, berbuat agar masyarakat bisa merasakannya program kemanusiaan dan PMI adalah garda terdepan.
“Mudah-mudahan ke 13 kecamatan yang ada bisa bersinergi, bisa membangun wilayah, kedepan PMI akan punya Webside, Instagram dan medsos lainnya. Lebih modern dan tranparan,” tuturnya.
Ia menyatakan, PMI akan selalu berkordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah daerah (Pemda) Kota Tangerang. Karna kata dia, Pemda sebagai pelindung. “Kedepan, dimasa pandemi Covid-19, misalnya penyemprotan atau pembagian hand sanitizer dan masker sebagai kewajiban PMI untuk ikut dalam rangka pencegahan penyebaran virus,” katanya.
Terkait anggaran operasional dana Hibah, Oman menyebut semua sudah diatur melalui undang-undang PMI. “Dan kalaupun ada, PMI akan transparan. Inikan uang rakyat,”tutupnya.
Sebelumnya viral sebuah postingan dari Ibnu Jandi di sosial media. Adapun isi postingannya sebagai berikut;
KADER PMI KARBITAN TDK MEMILIKI KONSEP MISI KEMANUSIAAN AKAN MENTERPURUKAN PMI ITU SENDIRI
Cara cara yang kurang elegan dan kurang waras di peradaban demokrasi yg semakin maju, justru di Kota Tangerang gaya gaya penguasa yg mengintervensi proses demokrasi Musyawarah Ketua PMI di duga di kotori oleh oknum oknum camat atau oknum oknum pejabat Pemda Kota Tangerang yg ikut campur untuk menjagokan calon yang menjadi keinginan yg belum tentu berkualitas dan belum tentu mampu didalam mengorganisir PMI tersebut.
Maka pada akhirnya organisasi PMI Kota Tangerang akan menjadi korban akibat dukungan calon karbitan oleh oknum oknum pejabat Pemkot Tng yg tdk memiliki konsep organisasi PMI kedepan akan menjadi seperti apa.
Saya agak yakin organisasi PMI yg memiliki misi kemanusiaan jika tdk dipegang oleh orang-orang yang mumpuni maka akan terpuruk. (gun)