Home / Hukrim / Terungkap, Pelaku Menggunakan Senjata Air Gun Untuk Melukai 8 Korban Secara Acak

Terungkap, Pelaku Menggunakan Senjata Air Gun Untuk Melukai 8 Korban Secara Acak

Pelaku penembakan EF menunduk malu saat dimintai keterangan awak media

CNNBanten.id –  Polres Tangsel menggelar rilis 3 pelaku penembakan misterius yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) beberapa pekan kemarin di Mapolres Tangsel, Selasa (11/8/2020).

Para pelaku masing-masing berinisial CA (19), CA (19) dan EF (27) ditangkap di lokasi berbeda di wilayah Tangerang Kota. Penangkapan itu didasari adanya petunjuk dari rekaman Close Circuid Television (CCTV) dan keterangan saksi-saksi.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan menjelaskan, senjata yang digunakan para pelaku untuk melukai para korban adalah jenis Air Gun.

“Motifnya mereka adalah iseng dan untuk membubarkan para pelaku balap liar. Namun faktanya berbeda, justru korban yang berjatuhan adalah para pengguna jalan biasa,” katanya saat konferensi pers.

Iman menambahkan, dari para pelaku, polisi mengamankan, 1 pucuk Air Gun warna hitam jenis Glok, 1 pucuk Air Gun warna hitam merek Fushion Gejluk, 1 pucuk Air Gun warna hitam merek Evolution PCP, 1 kotak peluru Gotri cal 4.5 mm-500 RDS, 37 butir peluru mimis, 1 unit mobil merek Daihatsu Xenia warna putih nopol B 1718 WOM.

Dari perbuatannya tersebut para pelaku diancam hukuman tindak pidana pengeroyokan atau penganiyaan tanpa hak menguasai, memiliki, menyimpan, menggunakan senjata api Pasal 170 ayat 2 E KUHP dan atau Pasal 354 ayat 2 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 2 KHUP dan atau Pasal 1 ayat 1 UU Darurat No.12 Tahun 1951 diancam dengan pidana maksimal.

Terpisah, pelaku EF mengaku perbuatan yang dilakukannya hanya karena iseng. Untuk lokasi target dilakukan secara acak. Dan senjata diperoleh dari membeli sejak 2 tahun lalu.

“Saya menyesal, dan tak akan mengulangi lagi. Dulu pernah ikut latihan menembak di Jakarta,” ujar pelaku yang terlihat menunduk malu karena perbuatannya.

Sedangkan salah satu korban Wilibrodus Obe menceritakan kejadian penembakan yang dialaminya. Dirinya pertama kali kaget saat menaiki motornya dan berhenti sebentar.

“Saya pikir ada yang lempar. Rasa sakit mulai terasa saat perjalanan sampai tempat saudara. Keringat dingin sesak napas yang saya rasa. Kemudian saya minta tolong sama saudara untuk lihat lukanya ternyata mirip luka tembakan. Langsung dibawa ke RS untuk jalani rapit test dan ronsen. Peluru sampai nyangkut dan pecah di dalam,” tuturnya sambil menunjukkan bekas luka tembak. (aul)

About admin

Check Also

Pemuda Pancasila Ranting Kelurahan Batujaya Bagikan Takjil ke Pengendara

TANGERANG – Ormas Pemuda Pancasila Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Batuceper, mempunyai Program di bulan suci ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!