CNNBanten.id – Sekertaris Daerah (Sekda) Banten Al Muktabar mengaku, pemeritah Provinsi Banten terus melakukan upaya untuk menangani Virus Corona di Wilayahnya, hingga saat ini kata Al Banten sudah masuk posisi 13 besar tingkat nasional dari posisi 2 besar.
Al Mengaku, keberhasilan itu meruapkan hasil kerja keras bersama antar pemerintah Provinsi, kabupaten/kota dan seluruh elemen masyarakat Banten.
“Banten secara luas posisi saat ini adalah 13 di Indonesia, di jawa kita bagian dari provinsi yang zona kuning,” katanya dalam diskusi di Umakite, Minggu (26/7).
Sekda juga mengatakan, pihak pemprov telah melakukan evaluasi dan memutuskan untuk memperpanjang PSBB meskipun penyebaran Virus Corona di Banten sudah landai.
“Dengan parameter dibawah 50 persen dan itu semua kata pak Gubernur adalah jasil kerja kita bersama, kita bahu membahu menangani covid ini yang pada akhirnya kita akan terbebas apapun akan kita lakukan,” ujarnya.
Kata Sekda, ada tiga targetan dalam penanganan Virus Corona ini, paling utama target tersebut adalah kesehatan, kedua Sosial systemic dan Recopey Ekonomi. Untuk mencapai target tersebut kata ia harus bahu membahu semua pihak.
“Kita berjuang agar kita masuk zona hijau supaya bisa menggerakan agenda kita di banten, Pada waktu di mulainya covid, semua agenda kita merupaka perintah dari pemerintah pusat baik itu repocusung target are yang harus di selesaikan,” ungkapnya.
“Ada tiga tareget yaitu kesehatan, sosilal systemic dan recopery ekeonomi, perpers 82 saya berkomunikasi, kita sudah siapkan kita menggani gugus tugas mengacu pada satgas dalam rangka penaganan covid, intinya perimbangan antara ekonomi dan kesehatan pemerintah akan lihat itu sisi mana yang harus berpararel ketemu secara berseimbangan antara agenda kesehatan dan ekonomi,” sambungnya.
Dalam bantuan sosial, Pihaknya memakai data dari pemerintah Kabupaten Kota yang ada di Banten. “Data berbasis betul dari kelurahan dan diajukan oleh kabupaten kota, bahwa ini adalah kerja bersama,” ujarnya
Meskipun dengan kondisi Covid-19 di Banten melandai, Kata Sekda Banten belum dalam posisi aman, agar masyakat tetap mematuhi protocol kesehatan. “Bukan saja kita program utama adalah memberikan edukasi kepada masyarakat agar patuh terhadap protocol kesehatan,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Ketua III DPRD Banten Nawa Said mengatakan Banten cukup tanggap dalam mengantisiapasi penyebaran Covid-19. “Awal Banten ada di 3 besar kita saat ini 13 besar artinya turun secara derastis, Ini adalah capaian prestasi dari kinerja di banten,” katanya.
Pria yang akrab di sapa Cak Nawa itu mengaku Banten terus melakukan Repocising anggran dari bulan maret hingga pada tahap ke III, dengan dana terkumpul sebesar Rp 1,6 triliun.
“BTT awal itu 162 miliar kemudian april Rp1,2 Triliun ada kenaikan naik lagi Rp1,6 triliun, dimana anggaran paling banyak JPS sampai bulan Desember,” katanya.
Lanjut Nawa, setelah anggran itu terserap dalam penanganan Covid-19, saat ini sisa BTT pemprov tinggal 770 miliar. “Sedangkan hasil rapat trakhir, BTT sekiat 770 m dengan sekema JPS 472, 811 m dan 177 m sekian 37,47 persen penangan covid ada dua proses pencegahan BPBD itu sudah terealisasi 7,368 m sedangkan untuk kesehatan 218 m tetapi kesehtan ini 93 m belum cair karena ada di bank banten.
“Alokasi BTT kesehatan 251,954 m dan untuk dampak ekonomi 20m belum dilakukan lewat indag, kebencanaan 25 m ini BTT yang kemarin kita olah anatra DPRD dan pemprov,” tukasnya.
Diketahui, dalam diskusi yang bertema “Dana Covid-19 Tepat Sasaran?” dimoderatori oleh Deni Saprowi, dengan pemateri Wakil Ketua III Dprd Banten Nawa Said Dimyati, Sekolah anti Korupsi Ade Irawan, Penggiat Anti Korupsi Uday suhada, Ketua IWO Teguh Mahardika dan Sekertaris Daerah Banten Al Muktabar (Adv)