
CNNBANTEN.ID – Anggota DPRD Kota Tangerang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tasril Jamal menampung asiprasi masyarakat, saat reses pertama di balai marjani RW06 di Perumahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Minggu (22/12/2019).
Anggota legislator ini mengusung tema Bersama Dewan, Kita Memacu Pembangunan Pondok Bahar
yang bakal di sambangin selama dua hari di tiga kecamatan davil IV diantaranya, Kecamatan Karang Tengah, Ciledug, Larangan.
Reses perdana ini dihadiri oleh Habib Puad, ustad Syiful Milah, Lurah Pondok Bahar Kurnain, Ketua RW, Ketua RT , TNI, Polri, serta masyarakat yang hadir di lingkungan Perumahan Pondok Bahar. Para Alim Ulama serta tokoh masyarakat dan warga perumahan pondok, yang kurang lebih 200 orang.
Dalam sambutanya anggota DPRD Kota Tangerang Tasril Jamal mengatakan, dalam reses perdana ini pihaknya berterima kasih terhadap masyarakat sekitar. Hadirnya politisi PKB merupakan momentum sangat penting dalam rangka menyukseskan program-program Walikota Tangerang.
”Mudah-mudahan asipirasi yang diusulkan masyarakat di Perumahan Pondok Bahar bakal kami bahas di DPRD Kota Tangerang,” ujar Tasril.
Menurutnya, pihaknya memberikan apresiasi terhadap pembentukan Kampung Proklim di Perumahan Pondok Bahar. Dimana kampong – kampong iklim tersebut merupakan program Pemkot Tangerang dalam rangka menangkis serta menyelamatkan perubahan – perubahan iklim saat ini.
Selain itu warga Perumahan Pondok Bahar terus melakukan terobosan mempercantik lingkungan dengan cara pengecatan jalan-jalan hingga drainase. Bahkan warga terus membiasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Tasril berharap, restorasi – restorasi di lingkungan ini diharapkan terus ditingkatkan dalam rangka perumahan ini tetap terjaga keamankan dan ketertiban masyarakat.
Usulan semua warga mengharapakan perbaikan drainase dan jalan yang menjadi tuntutan warga perumahan pondok bahar dan meminta penyelesaian tracking joging di pinggir kali angke yg bertahun-tahun mangkrak dan selalu pemda berdalih ini proyek pemerintah pusat, (la memang pemda ga bisa menyelesaikan?).
Tuntutan yang gak kalah hebat yaitu penertiban fasos fasum yang ada di perumahan ini selalu di serobot oleh preman yang gak jelas, ada salah satu fasos fasum seluas 2000 meter malah di kelola oleh pihak luar untuk kepentingan pribadi yaitu menjual tanaman tapi mengunakan tamah fasos fasum komplek. ”Kalau saja fasos fasum yg ada di kelola oleh Rw dan RT membangun sarana dagang Kuliner, ini sangat lah membantu ketertibam pedagang yang ada di pinggir- pinggir jalan dan muka perumahan tersebut akan lebih cantik dan tertib,” pungkasnya. (gun/ule)