Home / Tangerang Raya / BPBD Kota Tangerang Tingkatkan Koordinasi dan Kesiagaan Dalam Penanggulangan Bencana

BPBD Kota Tangerang Tingkatkan Koordinasi dan Kesiagaan Dalam Penanggulangan Bencana

Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah usai menggelar apel Siaga Bencana di Lapangan LP Anak, Kota Tangerang, Kamis (12/12/2019).

CNNBANTEN.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menggelar apel Siaga Bencana di Lapangan LP Anak, Kota Tangerang, Kamis (12/12/2019).

Apel siaga diikuti oleh 910 peserta, terdiri dari unsur Pemerintah Kota/Kodim/Polres, unsur Masyarakat/Relawan Bencana Kelurahan, LPM, PMI, Tagana, BMKG/PLN/PDAM/BPBD Provinsi, RAPI/Senkom Polri, dan unsur dunia usaha yg diwakili oleh Kadin dan Gapensi serta undangan lainnya.

Apel Siaga Bencana dipimpin langsung Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah. BPBD Kota Tangerang diharapkan  terus melakukan antisipasi dan kesiapsiagaan dari seluruh jajaran serta instansi terkait dalam menangani segala kemungkinan bencana yang terjadi di Kota Tangerang.

Menurur Arief bahwa tanggap bencana merupakan panggilan kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab dan tugas pemerintah serta semua pihak selaku masyarakat Kota Tangerang. “Maka saya mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk terus meningkatkan koordinasi dan komunikasi dalam kesiapsiagaan bencana yang terjadi,” tegas Arief.

Lebih lanjut, Arief juga mengingatkan mengenai musim penghujan yang sudah mulai datang, hal ini dapat berpotensi mengakibatkan rawan genangan dan banjir di beberapa titik Kota Tangerang. “Saya minta dinas terkait selalu dalam keadaan siaga secara cepat dan tepat untuk meminimalisir dampak banjir yang mungkin terjadi,” ungkapnya.

Untuk itu, Arief pun menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk waspada terhadap kemungkinan yang terjadi di wilayah masing-masing. “Lurah dan camat bersama warga tolong membersihkan saluran air dan lingkungan serta membuat lubang biopori,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tangerang Irman Pujahendra mengungkapkan, musibah kebakaran masih mendominasi bencana di Kota Tangerang. “Tahun ini saja, setidaknya telah terjadi sekitar 100 kasus, penyebabnya karena terbakarnya sampah dan ilalang,” ungkapnya.

Saat ini tambah Irman, pihaknya tengah fokus mengedukasi masyarakat terkait penanggulangan bencana. Edukasi dilakukan agar warga mengerti apa yang harus dikerjakan saat terjadi bencana. “Mulai dari kebakaran, gempa bumi, banjir dan bencana lainnya. Jadi sambil menunggu petugas datang, mereka paham apa yang harus dilakukan,” jelas Irman.

Dikatakan, saat terjadi bencana masyarakat bisa mneghubungi nomor telpon 112 untuk meminta bantuan BPBD atau bisa juga datang langsung ke Markas Komando (Mako) BPBD Kota Tangerang. “Termasuk apabila ada masyarakat yang ingin diajari bagaimana cara menghadapi bencana, silakan datang ke kantor, petugas akan memberi pelatihan gratis,” tandas Irman.

Irman menjelaskan simulasi tanggap bencana dilakukan empat kali dalam satu tahun pada bulan Agustus dan September. Peserta simulasi dari masyarakat, seperti Karang Taruna, Tagana, Ibu PKK dan elemen masyarakat lainnya.

“Tujuannya dari simulasi ini ialah memberikan pemahaman dalam mengantisipasi kejadian yang sesungguhnya, sehingga masyatakat tahu dan paham apa yang harus diperbuat, sehingga bisa melakukan langkah awal pada bencana yang terjadi dan menekan resiko tingginya korban,” paparnya.

Irman menambahkan, pada setiap kegiatan diikuti oleh sekitar 40 orang perwakilan empat kelurahan yang telah ditentukan, dengan pemberian materi secara indoor dan outdoor.

“Yang diajarkan didalam gedung yakni kaitan teori, seperti penanganan banjir, cara penggunaan sarana prasarana penanggulanan bencana belajar perahu karet, evakuasi dalam air, trauma healing. Untuk praktek, kita ajari pemasangan tenda, cara operasi perahu karet dan cara penanganan P3K. Dalam hal ini kami mendatangkan narasumber dari luar, ada psikolog dan BPBD provinsi,” paparnya.

Diharapkan melalui kegiatan ini mereka, para peserta menjadi ujung tombak saat kejadian awal, sehingga mereka tahu apa yang mereka lakukan dan mereka perbuat, nanti kami yang akan support.

Di samping itu, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat mengenai pentingnya kesadaran dalam mengantisipasi dan menangani bencana alam yang bisa sewaktu waktu terjadi. Di tahun 2018 ini telah dilakukan sosialisasi sebanyak 29 kali di 29 wilayah Kelurahan yang diikuti oleh sejumlah perwakilan elemen masyarakat.

“Kami berikan contoh misalnya dalam kejadian krusial pada kebakaran, disini diharapkan masyarakat sudah memahami bagaimana orang bisa memanfaatkan alat tradisional dalam memadamkan api sebelumm petugas Damkar datang,” pungkasnya. (Adv)

About admin

Check Also

Laporan Masyarakat Terkait Dugaan Netralitas Pj Wali Kota Tangerang dan Andra Soni Dilanjut

TANGERANG – Mantan Anggota KPU Kota Tangerang 2003 – 2008, Ibnu Jandi yang melaporkan PJ ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!