CNNBANTEN.ID – Kurang lebih dua belas jam, pelaku CP yang diduga sebagai pelaku pembunuhan di perumahan Kaduagung Mandala blok O RT 004 RW 002, Desa Kaduagung Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Selasa (9/7/2019) sekitar pukul 02.00 WIB berhasil ditangkap oleh satuan reserse Polres Lebak
Akibat tindakannya itu, pelaku menewaskan Endang Hidayat (39) warga Kampung Cibeas, Desa Sindanglaya, Kecamatan Sobang. Pembunuhan yang sempat menggegerkan warga perumahan itu terungkap dari keterangan korban Angga Wijaya (19) warga Kampung Sindang Agung, Desa Hariang, Kecamatan Sobang yang sempat mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung.
”Setelah mengumpulkan keterangan dari Angga, kita langsung melakukan pengejaran dan kurang lebih 12 jam berhasil membekuk CP yang tidak jauh dari lokasi kejadian,” kata Kasatreskrim Polres Lebak Ajun Komisaris Polisi (AKP) Oka Nurmulya Hayatman kepada wartawan di Mapolres Lebak.
Saat disinggung informasinya Angga Wijaya juga salahsatu pelaku dugaan pembunuhan terhadap Endang Hidayat. Namun terkait hal itu AKP Oka Hayatman belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut. ”Kita belum bisa memberikan keterangan lebih jauh motif pembunuhan maupun tersangka. Intinya pelaku CP sudah kita tangkap, sedangkan untuk Angga Wijaya masih kita mintai keterangan,” jelasnya.
Atin alias Nong yang rumahnya bersampingan dengan kontrakan korban di Perum Mandala Blok O mengatakan, sekitar pukul 02.00 WIB, terdengar suara orang minta tolong. Sontak ibu dua anak ini langsung membangunkan suaminya yang saat itu sedang tidur pulas, karena iba khawatir terjadi apa-apa, Atin dan suaminya langsung keluar rumah untuk mendatangi korban.
“Kita khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap kesehatan tetangga saya itu. Akhirnya keluar dan melihat dari jendala, ternyata korban sudah terkapar bersimbah darah. Sedangkan satu orangnya lagi (Angga Wijaya-red) dalam kondisi terikat dan mulut di sumpal,” kata Atin.
Karena kaget dan rasa takut itu menghampiri, akhirnya Atin dan suaminya kembali ke dalam rumah karena khawatir pelaku masih ada didalam rumah tersebut. Terlebih, terdengar suara orang berjalan di atap genteng. “Saya kurang mengenal dengan kedua korban, tapi saya pernah menanyakan ke korban warga mana mereka mengaku warga Ciminyak, Kecamatan Muncang,” ujarnya.
Sementara pemilik kontrakan Wahyu mengatakan, bahwa kedua korban baru empat hari mengisi rumah tersebut. Menurut pengakuan kedua korban, mereka dari Parung dan baru empat bulan ditinggalkan istrinya. Mereka di Cibadak akan berjualan bakso.
“Saat saya sampaikan bahwa rumah ini dikontrakan pertahun, tapi korban tidak menyanggupinya dan hanya sanggup untuk bayar perbulan tapi jika usahanya sudah berjalan mereka (korban-red) sanggup membayar pertahunnya. Dan saya pun menyepakati apa yang mereka minta,” kata Wahyu.
Semalam sebelum kejadian, tidak ada aktivitas apapun maupun tamu ke rumah korban. Sekitar pukul 03.00 WIB warga ramai bahwa terjadi adanya penemuan mayat. Saat itu pihaknya dan warga lainnya setelah melihat kondisi korban yang tergeletak bersimbah darah tidak berani masuk terlebih kondisi pintu terkunci.
“Setelah dilakukan pengecekan anggota polisi, satu korban tewas dan satu lainya ditemukan tidak sadarkan diri dengan leher dan tangan di ikat serta mulutnya disumpal. Pelaku, diduga kabur dengan cara menjebol atap plapon, karena di beberapa tembok warga bahkan ke pagar kebun warga di temukan bercakan darah,” tandasnya. (bon/ule).