
CNNBANTEN.ID – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya bersama Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi mengunjungi wisata alam gunung luhur, Desa Citorek kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak.
Dalam kesempatan tersebut, Iti meminta kepada seluruh pengunjung maupun masyarakat Lebak untuk menjaganya serta melestarikan wisata negeri diatas awan tersebut.
Menurut Bupati Iti, hamparan awan yang menyelimuti Desa Citorek Kidul tersebut terjadi jelang terbitnya matahari, terlihat diatas gunung luhur berhasil mencuri perhatian netizen di media sosial untuk mengunjungi sekaligus mengabadikan momen tersebut nenjadi sesuatu yang jarang ditawarkan wisata alam lainnya.
”Rasa kagum usai melihat langsung suasana puncak gunung luhur, dengan hamparan awan yang indah nan eksotik dibalut cahaya sunrise membuat para pengunjung langsung mengabadikan momen spesial terebut dengan berfoto,” kata Bupati Iti.
Agar bisa terus dikenal dan dinikmati pengunjung, kata Iti Pemerintah Daerah (Pemda) Lebak terus membenahi wisata gunung luhur tersebut agar dapat dinikmati seluruh masyarakat baik dalam daerah maupun luar daerah.
“Jaga dan lestarikan alam kita, dan jangan dirusak serta bagaimana menjaga hubungan humanisme dengan alam sekitarnya. Dan juga yang paling penting jaga kebersihan jangan membuang sampah sembarangan,” harapnya.
Jarak Gunung Luhur sendiri dari pusat pemerintahan Pemkab Lebak, yaitu sekitar 78 kilometer atau kurang lebih 2,5 jam perjalanan menggunakan mobil maupun motor. Untuk mencapai ke puncaknyapun, Bupati menjelaskan pengunjung tidak perlu repot-repot mendaki, karena akses jalan menuju puncak sudah dapat dilalui kendaraan baik roda dua atapun roda empat.
”Untuk bisa melihat langsung pemandangan hamparan awan, pengunjung disarankan untuk menginap, karena kemunculan awan dan sunrise berkisar antara pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB pagi,” terangnya.
Untuk memasuki kawasan puncak gunung Luhur pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp5.000, namun bagi yang ingin menginap di puncak dapat membawa tenda dan membayar biaya sewa lahan sebesar Rp30.000. Sedangkan bagi pengunjung yang tidak mau repot membawa tenda disana sudah tersedia jasa sewa tenda dengan biaya Rp80.000.
”Selain itu karena di gunung Luhur tidak terdapat sinyal ponsel, kembali pengelola menyediakan fasilitas wifi berbayar serta fasilitas lainnya seperti kamar mandi dan homestay,” tandasnya.
Salah satu pengunjung asal Serang Ati (16) bersama belasan rekannya mengaku mengetahui wisata gunung luhur dari foto-foto yang beredar di media sosial dan memutuskan untuk berwisata ke negeri awan ini. “Tau dari media sosial, foto suasananya keren-keren apalagi lihat awannya dibawah kita, makanya pada datang ke sini,” ungkap Ati. (bon/ule)