CNNBANTEN.ID TANGERANG – Pasca pelaporan terkait kasus pelecehan seksual yang dilakukan kepada Nunung oknum guru Bimbingan dan Konseling (BK), pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Tangerang berkelit tidak ada yang bisa untuk ditemui.
Lantaran, pihak sekolah terkesan sedang menutup nutupi adanya permasalahan yang sedang menimpa salah satu oknum guru BK tersebut, Pasalnya, Sebelum masuk lobby sekolah salah satu security sekolah menghampiri awak media dan menanyakan akan bertemu siapa.
“Maaf mau bertemu dengan siapa? awak mediapun menjawab ingin bertemu kepala sekolah (Kepsek). Kalau kepala sekolah tidak ada, tapi kalau wakil kepala sekolah ada,” ucap singkat security sekolah SMKN 1 tersebut, Rabu (15/5/2019)
Akan tetapi setelah para awak media masuk melalui lobby sekolah tersebut, terdapat meja receptionist terdapat salah satu murid yang sedang duduk berjaga dimeja tersebut. “Mau bertemu dengan siapa? Tanya murid tersebut, mau bertemu kepala sekolah atau wakil kepala sekolah, Maaf kepsek dan wakasek juga tidak ada lagi rapat diluar,” ucapnya
Selanjutnya awak media mencoba mendatangi kediaman korban di bilangan Karawaci, Kota Tangerang. Di tempat ini rupanya sudah ada beberapa orang yang mengaku alumni dari sekolah tersebut.
Oji pria bertubuh gempal ini mengaku geram dengan adanya aksi yang dilakukan mantan gurunya di sekolah tempatnya belajar. Kata dia, aksi tersebut sudah lama dilakukan guru itu sejak beberapa tahun lalu. “Bukan baru ini saja saya mendengar kasus ini. Dulu dia (Nunung) juga pernah melakukan hal yang sama pada murid lainnya,” ucapnya di kediaman korban ‘D’.
Kata dia rencananya pihak Alumni dari sekolah tersebut akan melakukan aksi. Aksi itu, kata dia meminta pihak sekolah bertindak tegas terhadap pelaku pelecehan seksual. “Dia predator. Sekolah harus segera mengambil tindakan tegas, ini sudah mencoreng nama baik sekolah yang kami banggakan,” katanya.
Terpisah sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Tangsel AKBP Alexander Yuriko mengaku masih memproses kasus ini. Kata dia, terduga juga masih mondar mandir melapor. “Masih kita selidiki. Proses tetap berjalan, akan kita lakukan gelar perkara secepatnya,” tukasnya. (Tagor)