CNNBanten.id – Jakarta – Pandemi Covid-19 memberikan banyak dampak ke beberapa sektor, salah satunya sektor ekonomi. Banyak pengusaha yang kesulitan untuk melakukan aktivitas rutin mereka saat pandemi, terlebih lagi pada saat diberlakukannya PPKM Darurat dan masa perpanjangan PPKM Level 4 ini.
Belakangan ini, para pengusaha di beberapa daerah melakukan aksi dengan mengibarkan bendera putih sebagai tanda bahwa mereka kesulitan usaha karena diberlakukannya PPKM Darurat dan perpanjangan PPKM Level 4 oleh pemerintah.
Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di balong ranca lentah dekat dengan Pemkab Lebak telah mengibarkan bendera putih sebagai simbol ketidakmampuan sektor akomodasi pariwisata untuk bertahan di tengah tekanan krisis pandemi. Peristiwa ini viral di media sosial setelah pemerintah mengumumkan perpanjangan PPKM Darurat.
Salah satu pedagang Rojak (35) mengatakan, dirinya terus menangis sambil mengibarkan bendera putih, tanda menyerah menghadapi keadaan jaman.
Kang Rojak sudah lama berjualan aneke minuman di seputaran Balong Rancalentah. Rumahnya sekitar 250 meter, tak jauh dari lokasi destinasi wisatawan lokal itu.
“Sejak buka sore hari hingga malam ini sekitar pukul 19.05 WIB, hanya laku satu botol air meneral saja.
di jual Rp 3 ribu/ botol. Sementara jam 20.00 WIB seluruh pedagang harus sudah tutup. Pada di hari-hari biasa, sebelum pandemi covid-19 bisa terjual sampai 50 botol,” kata Kang Rojak, sambil menangis,Selasa (27/7/21).
Sejak pandemi covid -19 dan diberlakukan PSBB, kemudian disusul dengan PPKM periode sebelumnya dari tanggal 3 Juli – 20 Juli 2021 dan disusul dengan kebijakan PPKM level 4 sampai dengan 2 Agustus 2021, penjualan anjlok. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sangat susah.
“Kami para pedagang, meminta dengan sangat kepada Pemda Kabupaten Lebak, untuk dicarikan solusi dan di bantu agar bisa bertahan untuk hidup sampai dengan kondisi berjualan secara normal,”kata Kang Iman.
malam ini PKL yang berjualan di seputar Balong (depan Kantor Kelurahan Rangkasbitung Barat) sebanyak 17 orang dan di jalan Ksatria 10 orang. Mereka menjajakan aneka kuliner khas Banten dan aneka gorengan makanan ringan. Sementara lampu PJU di seputar balong dipadamkan dan yang menyala diperempatan jalan menuju Kapugeran.
Suasana pun tampak sepi. Hanya sesekali kendaraan lewat. Sebelum pandemi covid-19 dan diberlakukannya PPKM, kawasan Balong Rancalentah merupakan tempat berkumpulnya masyarakat yang ingin menikmati kuliner malam di Kota Rangkasbitung. (Duy)