CNNBanten.id – Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat. Pengamat Komunikasi Publik Mochammad Mirza menilai narasi Moeldoko sebagai aktor tunggal dalam kudeta demokrat ini terlalu berlebihan.
“terlalu berlebihan jika aktor tunggal kudeta demokrat ini diarahkan ke pak moeldoko, saya lebih melihat kudeta ini karena ada keresahan diakar rumut yang kecewa dengan pimpinan tertinggi mereka yang lebih cenderung membentuk dinasti politik,”Kamis (10/3/2021).
SIkap pemerintah untuk tidak terlalu ikut campur dalam kisruh ini dinilai sudah tepat. Walaupun ada narasi yang terbangun bahwa kudeta ini dilakukan oleh lingkar istana.
“Pemerintah sudah benar kok dengan tidak terlalu berisik soal kisruh ini dan mendorong agar partai demokrat mengacu pada AD/ART” Kata Mochammad Mirza yang juga seorang dosen ilmu komunikasi Universitas Islam Syekh Yusuf.
“Baiknya pak Moeldoko fokus pada membangun komunikasi diinternal partai yang pasti butuh effort besar, resikonya pak moeldoko baiknya mundur saja sebagai KSP karena akan sulit jika konsentasinya jadi terbagi” tambah Mirza
Perihal persiapan peluang pak Moeldoko Capres 2024, Mirza menilai mungkin saja ada tetapi jika mengacu pada hasil survei dibeberapa lembaga survei nama pak moeldoko belum jadi tokoh pilihan masyarakat.
“Pak moeldoko bukan ancaman besar untuk kandidat Capres 2024,Saat ini baikanya pak moldoko bereskan saja dulu komunikasi internal partai karena kalu tak solid enggak akan berdampak besar ditahun 2024..” kata Mirza menutup. (gun)