
CNNBanten.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berhasil membawa produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) naik kelas.
Prestasi itu dibuktikan dengan 40 feet atau setara 50 ribu pieces barang, terdiri handsanitizer, masker, handcream dan 2.720 jenis parfum diekspor ke Papua New Guinea. Nilai transaksinya fantastis, yakni mencapai 100 ribu dollar atau setara Rp1,5 milliar.
Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengaku bangga atas keberhasilan produk UMKM dari Koperasi Anggrek Bulan Tangsel yang mampu go internasional.
Apalagi, lanjut Airin ditengah pandemi yang sudah berjalan selama sembilan bulan membuat dampak besar terutama perekonomian yang menurun. Tapi, situasi tersebut, tak berlaku untuk Koperasi Anggrek Bulan untuk mengembangkan usahanya.
“Ini prestasi yang luar biasa. Saya sangat mengapresiasinya. Ekspor ini, menjadi contoh serta inspirasi bagi UMKM lainnya untuk terus melakukan inovasi, kerja keras, dan pantang menyerah dalam meningkatkan kualitas produknya untuk bisa bersaing ke pasar internasional,” terangnya saat memberikan sambutan dalam acara Launching Pelepasan Ekspor Perdana Ke Papua New Guinea di Ruang Display Balaikota Tangsel, Kecamatan Ciputat, Selasa (19/1/2021).
Dirinya mengatakan tahap awal nilai transaksi 100 ribu dollar bisa menjadi langkah awal perkembangan produk dari Koperasi Anggrek Bulan.
“Tahap awal, ekspor 40 feet atau 50 ribu pieces barang terdiri handsanitizer, masker, handcream dan 2.720 jenis parfum transaksi mencapai 100 ribu dollar setara dengan Rp1,5 Milliar. Saya doakan, semoga kedepannya permintaan produk dari Papua Nugini terus bertambah dan akan ada permintaan dari negara lainnya sehingga meningkatkan nilai transaksi dan pendapatan,” harapnya.
Saat pandemi ini, sambungnya, aktivitas masyarakat dibatasi. Meski begitu, perputaran jual beli bahan pokok tetap stabil bahkan meningkat permintaannya yang terlihat dalam transaksi online.
“Pembelian offline memang menurun tapi online mengalami peningkatan pembeliannya. Memanfaatkan peluang pasar menjadi kunci pelaku usaha untuk bisa menjual produknya,” imbuhnya.
Ia berharap produk UMKM lainnya bisa menyusul menembus pasar ekspor mengikuti langkah Koperasi Anggrek Bulan.
“Saya berharap UMKM kita bisa naik kelas dengan menembus pasar ekspor,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan, Maya Mardiana menuturkan, bahwa kegiatan ini merupakan tindaklanjut keikutsertaan Tangsel dalam kegiatan trade expo indonesia (TEI) yang berlangsung beberapa waktu lalu. Termasuk fasilitasi business mathcing antara buyer dengan UMKM/IKM.
Maya menambahkan, untuk tahap perdana ini ada 4 industri kecil binaan yang tergabung dalam cluster alat dan bahan kesehatan dibawah binaan Disperindag dan koperasi ABG (anggrek bulan gemilang). Selanjutnya akan terus dijajaki peluang export lainnya.
Selain itu, beberapa pelaku usaha juga melakukan diversifikasi produk sesuai kebutuhan pasar sebagai salah satu upaya untuk bertahan.
“Semangat dan kontribusi yang dilakukan para pelaku usaha dalam kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi pelaku usaha lainnya agar tak patah semangat. Tetap bertahan dalam kondisi pandemi saat ini, dan tentunya menjadi bagian penting dari upaya pemulihan perekonomian nasional (PEN). Sekaligus menyukseskan program Bangga Buatan Indonesia (BBI). (adv)
cnnbanten.id Mitra Banten Untuk Indonesia