Home / Nasional / Idap Tumor Wilms, Bocah 3 Tahun di Curug Tangerang Hidup Dengan Satu Ginjal

Idap Tumor Wilms, Bocah 3 Tahun di Curug Tangerang Hidup Dengan Satu Ginjal

Mahesa bersama kedua orangtuanya menunjukan bukti rontgen dan surat operasi dari RS Darmais, Jakarta.

CNNBanten.id – Mahesa Kurnia Rabbani, bocah lugu yang harus berjuang melawan penyakit yang ia derita lantaran diagnosa mengidap Tumor Wilms sejak usia 2 tahun.

Tumor Wilms atau Nefroblastoma adalah salah satu jenis Kanker ganas langka yang menyerang organ vital ginjal pada anak-anak, umumnya pada usia 2-4 tahun.

Mahesa, tak seberuntung anak sebaya lainnya. Yang harusnya bermain dengan ceria dan tumbuh berkembang dengan kreatif, namun Mahesa hanya meringit menahan sakit karena Tumor Wilms yang menyerang tubuhnya.

Angga Kurnia Putra, ayah dari Mahesa mengatakan putra semata wayangnya itu baru diketahui bahwa mengidap Tumor Wilms sejak usia 2 tahun.

Namun sebelumnya, Angga mengungkapkan, sejak Mahesa berusia 1 tahun nampak benjolan dibagian perut sebelah kirinya.

“Waktu umur 1 tahun ada benjolan di sebelah kiri perutnya, dikira saya hanya benjolan biasa tapi benjolan itu kalau dipencet kaya jalan,” ungkapnya, kepada wartawan CNNBanten.id saat disambangi dikediamannya di Kp. Cukanggalih, Rt.04/05, Desa Cukanggalih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Jumat (08/01/2020).

“Baru ketahuan saat semakin besar perutnya. Waktu diperiksa ternyata kanker wilms kata Dokter dan harus segera di operasi,” Sambungnya

Pada 14 Januari 2020 lalu, operasi pengangkatan tumor pun dilakukan guna tidak menyebar ke ginjal lainnya.

“Januari 2020 kemarin Mahesa di operasi pengangkatan tumornya di Rumah Sakit Kanker Darmais Jakarta, dan itupun kita pakai BPJS pak, itupun rujukan dari RSUD Kabupaten Tangerang,” katanya

Angga pun merasa sedih lantaran melihat kondisi anaknya kian hari kian memprihatinkan. Apalagi hanya memiliki satu ginjal.

“Sedih pak, kalau rame bocah dirumah kadang anak saya cuma duduk diem aja sambil megangin perutnya. Kadang juga suka bilang sakit,” lirihnya

Mahesa pun harus menjalani kemoterapi rutin. Karena akibat dampak Pandemi, terapi yang harus dijalani Mahesa pun dihentikan untuk sementara.

Seperti yang terlihat, kondisi Mahesa pun semakin memburuk lantaran perutnya semakin membesar akibat tidak menjalani terapi rutin ke rumah sakit.

“Ini pak lihat aja, hampir lima bulanan kan gak kontrol buat terapi, ini sekarang perutnya makin besar. Pas dulu itu gak sebesar ini pak tapi sekarang makin besar,” ujarnya

Kedua orang tua Mahesa berharap, ada bantuan dari orang yang baik hati maupun dari pemerintah agar membantu pengobatan Mahesa. Sebab kata Angga, upah dari buruh pabrik tidak seberapa.

“Saya kerja buruh di pabrik pak, gaji saya umk itupun harus dibagi buat kebutuhan sehari-sehari, istri saya cuma IRT,” bebernya

Selama ini menurut Angga, bantuan untuk membiayai pengobatan Mahesa dibantu dari rekan kerja dan orang-orang yang prihatin terhadap Mahesa.

“Iya pak, saya harap ada yang mau bantu untuk pengobatan anak saya, kalau ada yang mau bantu bisa hubungi saya ke nomor 0858-8825-5880,” tukasnya. (Hasan Basri)

About admin

Check Also

Semarakkan HUT RI ke-79, PLN Bagikan _E-Voucher_ Promo Tambah Daya Belanja Nyaman, Listrik Aman

TANGERANG – Memasuki bulan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79, PT PLN (Persero) membagikan promo atau ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!