CNNBanten.id – Gerakan menanam pohon cabai di wilayah Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang menjadi salah satu solusi untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga komoditas cabai tersebut.
Kecamatan Tangerang menerima 18.900 pohon cabai dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang untuk mewujudkan gerakan tersebut dengan melibatkan warga di 8 keluruhan di suruh wilayah Kecamelatan Tangerang.
Perwakilan dari warga itu mengikuti kegiatan penyuluhan tentang bercocok tanam cabai yang baik dan benar, sekaligus menerima bibit cabai yang disediakan oleh dinas tersebut di Kecamatan Tangerang.
Camat Tangerang, Achmad Zuldin mengatakan, di Kecamatan Tangerang ada sekitar 18.900 penerima yang menjadi target program ketahanan pangan ini. Sebelumnya, kecamatan dan kelurahan sudah mendistribusikan sayuran kangkung.
“Satu penerima dapat tiga pohon dengan bantuan satgas COVID-19. Mereka langsung bagikan ke rumah-rumah warga. Cara ini juga menghindari terjadinya pengumpulan massa,” kata Zuldin, Kamis (15/10/2020).
Ia pun menghimbau, para penerima bisa menjaga dan menikmati hasilnya. Tak hanya sekali panen, jika rutin merawatnya, bisa panennya berkali-kali.
“Ayo, kita gencarkan gerakan program bercocok tanam. Nikmati hasil panennya di rumah warga, lumayan ngurangin uang belanja,” katanya.
Selain itu juga kata Achmad Zuldin, bibit cabai sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga cabai yang sering kali melambung secara signifikan, sehingga memberatkan keuangan warga.
“Pembagian sebanyak 18.900 bibit cabai kepada masyarakat di Kecamatan Tangerang itu juga dijadikan sebagai pilot project untuk di 13 kecamatan lainnya di Kota Tangerang,” katanya.
Menurutnya, pihaknya membagikan secara gratis kepada setiap warga masing-masing 3 bibit pohon cabai yang telah ditanam di polybag, sekaligus mengajarkan bagaimana cara menanam dan merawatnya di rumah.
Salah satu penerima pohon cabai Soleha mengaku, penerima pun antusias dengan bantuan berupa pohon-pohon sayuran yang dibagikan. “Terima kasih banget, selain panennya bisa mengurangi uang belanja.
Ini bisa jadi aktivitas baru kita selama PSBB masih berlangsung. Pagi, siang, sore, kita aktivitasnya menyiram tanaman,” Pungkas Soleha. (Adv)