Home / Politik / Aktivis Pemuda Kota Tangerang Nyoal Ketidak Becusan Timsel Rekrutmen Pegawai non ASN di BLUD UPT Dinkes Kota Tangerang

Aktivis Pemuda Kota Tangerang Nyoal Ketidak Becusan Timsel Rekrutmen Pegawai non ASN di BLUD UPT Dinkes Kota Tangerang

Aktivis pemuda Kota Tangerang, Uis Adi Dermawan.

TANGERANG – Tim seleksi penerimaan pegawai non ASN bakal membuka tahapan wawancara kedua untuk pemenuhan formasi. Rencananya seleksi wawancara bakal dilaksanakan pada Kamis (30/10).

Tahapan wawancara kedua ini mendapat tanggapan dari aktivis pemuda Kota Tangerang, Uis Adi Dermawan. Menurut dia, wawancara tahap kedua ini bukti ketidakbecusan tim seleksi dalam merekrut pegawai non ASN di lingkup BLUD UPT Dinkes Kota Tangerang.

“Saya heran ngurus seleksi penerimaan pegawai non ASN aja gak beres-beres. Ini sekelas instansi kedinasan loh, kok seperti tidak punya perencanaan dan manajemen kepagawaian yang baik. Sebenarnya punya juklak-juknis gak sih seleksi ini?,” ucap Uis bertanya-tanya.

Dengan adanya wawancara tahap kedua ini, lanjut Uis, menimbulkan banyak pertanyaan. Pasalnya, timsel telah melaksanakan wawancara kepada peserta berdasarkan nilai tertinggi dan/atau nilai yang sama berdasarkan kuota formasi.

“Inilah yang saya kritisi sejak awal seharusnya semua peserta punya hak untuk ikut wawancara atau punya sistematik hitungan berapa peserta yang harus diwawancara, bukan hanya nilai tertinggi dan/atau nilai yang sama berdasarkan kuota formasi yang dilamar. Sehingga ketika ada yang tidak hadir, mengundurkan diri atau mundur ada peserta pengganti yang ikut wawancara tanpa ada wawancara kedua,” papar dia.

Pria yang akrab disapa Bung Uis juga mempertanyakan ada peserta yang dinyatakan gugur. Padahal kata dia, peserta tersebut sudah ikut tes CAT dengan nilai cukup tinggi, masuk kuota formasi yang dibutuhkan dan mengikuti wawancara dengan baik.

“Tapi tiba-tiba dinyatakan gugur karena tidak memenuhi kualifikasi, kalo begitu harusnya tidak lolos sedari awal, tapi kenapa lolos administrasi, test CAT sampai wawancara. Kalo sudah begini banyak menimbulkan kecurigaan dan persepsi negatif terhadap proses seleksi yang sedang berlangsung,” ucap Uis.

Sebelumnya, Uis juga mengkritisi tahapan wawancara yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas atau Kepala TU yang pelamar tuju. Seharusnya wawancara dilaksanakan oleh tim seleksi, RSUD atau Puskemas cukup menerima peserta yang dinyatakan lulus dan diterima.

“Apa kapabilitas kepala puskesmas melaksanakan wawancara kan ada Timsel. Belum lagi kita temukan hasil test CAT peserta yang keluar dengan yang diumumkan berbeda nilainya. Tolong lah seleksi ini dilakukan fair sehingga tidak merugikan yang lain dan mencederai proses seleksi,” tutur Uis.

Dia berharap seleksi penerimaan pegawai non ASN di lingkup BLUD UPT Dinkes Kota Tangerang ini berjalan profesional, adil dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menghasilkan pegawai yang kompeten. (*/gun)

About admin

Check Also

Kecamatan Cibodas Tingkatkan Kapasitas Kader Posyandu dan Implementasi Enam Standar Pelayanan Minimal

TANGERANG – Kecamatan Cibodas menunjukkan komitmen kuat dalam peningkatan kualitas layanan publik. Salah satunya, melalui ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!