
TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan ( Disperkimtan), tak henti mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih melalui program revolusi sanitasi. Program pembangunan jamban ini merupakan bagian dari upaya percepatan target 100 persen akses sanitasi layak yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pemanfaatan air bersih dan sanitasi layak untuk semua.
Maka, di tahun 2025 program ini dilanjutkan dengan target 176 unit jamban sehat pada anggaran APBD murni dengan menyasar keluarga berpenghasilan rendah yang ada di 7 Kecamatan di Kota Tangerang. Sementara untuk anggaran perubahan rencananya kami akan membangun lagi sebanyak 132 unit jamban sehat.
Diharapkan dengan pembangunan Jamban keluarga ini dapat meningkatkan angka sanitasi aman, karena Kota Tangerang merupakan salah satu yang angka ODF (Open Defecation Free) = 0%, artinya semua masyarakat sudah memiliki jamban dan tidak lagi melakukan BABS. Melalui kegiatan pembangunan jamban keluarga artinya menitik beratkan pada peningkatan dari akses sanitasi layak menjadi sanitasi aman, sehingga dapat Mewujudkan Kota Layak Huni dan lingkungan yang nyaman.
Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Decky Priambodo menyampaikan, bahwa program jambanisasi sehat ini tidak hanya menyasar aspek infrastruktur, tetapi juga perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.
“Sanitasi yang layak adalah hak dasar setiap warga. Dengan program jambanisasi sehat, kami tidak hanya menyediakan fasilitas fisik, tapi juga berupaya mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih sehat dan peduli lingkungan,” ungkap Decky.

Program ini menyasar keluarga berpenghasilan rendah dan masyarakat di kawasan padat penduduk. Selain pembangunan fisik jamban, pemerintah juga menggandeng kader posyandu, penyuluh lingkungan dan tokoh masyarakat dalam edukasi perilaku hidup bersih serta pengelolaan limbah domestik.
Pembangunan jamban ini juga didukung dengan sistem septik tank yang memenuhi standar Kementerian Kesehatan, sehingga limbah tidak mencemari air tanah.
“Kami memastikan seluruh pembangunan ini ramah lingkungan, mudah dirawat, dan aman bagi kesehatan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan kota yang lebih sehat,” katanya.
Dampak positif langsung pada program ini, ialah penurunan signifikan praktik buang air besar sembarangan (BABS), peningkatan kesadaran sanitasi di lingkungan rumah tangga dan meningkatnya kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor, Kota Tangerang menegaskan komitmennya sebagai kota yang peduli terhadap kualitas hidup warganya. Revolusi sanitasi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari gerakan besar menuju Tangerang yang lebih sehat, bersih dan bermartabat. (ADV)
cnnbanten.id Mitra Banten Untuk Indonesia