
TANGERANG – Ke Pasar Lama beli ketupat, Lanjut ke Mookervart nikmati panorama.Mari sambut festival dengan semangat, dan Perkuat literasi serta budaya bersama-sama.
Sebait pantun yang dilantunkan Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, menandai dibukanya Festival Literasi Mookervart, yang diselenggarakan dari tanggal 22-24 Mei 2025 di Hutan Kota Tangerang.
Sachrudin menyampaikaan, festival tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, melalui kolaborasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), untuk menumbuhkan kembangkan budaya gemar membaca sekaligus upaya merawat budaya dan lingkungan.
“Kota Tangerang dengan sejarah panjangnya merupakan kota dengan khazanah budaya yang kaya dan beragam. Ini yang harus kita jaga dan rawat bersama. Dan melalui literasilah kita dapat mempelajari sejarah budaya kita tersebut.” tutur Sachrudin dalam pembukaan acara, Kamis, (22/05/2025).
Sebagai bagian dari penguatan ekosistem literasi di Kota Tangerang, dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan Pengukuhan Bunda Literasi Kota Tangerang.
“Selain Gedung Perpustakaan Daerah Kota Tangerang yang baru saja kita resmikan, Kehadiran Bunda Literasi diharapkan menjadi figur penggerak dalam menumbuhkan minat baca, membimbing anak-anak dan keluarga untuk lebih mencintai literasi, serta menjembatani kolaborasi antara pemerintah, sekolah, masyarakat, dan komunitas literasi.” harap Sachrudin.
Selain itu melalui gelaran yang digelar di tepi Kali Mookervart tersebut, Sachrudin turut mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat lingkungan khususnya sungai.
“Khususnya, Kali Mookervaart, kanal buatan abad ke-17 yang menjadi bagian penting dari pembangunan dan sejarah Kota Tangerang, kini menjadi inspirasi utama dalam penyelenggaraan Festival Literasi Mookervaart. Festival ini menjadi sarana edukasi sekaligus pelestarian nilai sejarah bagi generasi muda agar tidak melupakan akar budayanya.” Papar Sachrudin.
“Dan tentunya sebagai sarana edukasi untuk mencintai dan merawat lingkungan khususnya sungai dan daerah-daerah aliran air.” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Disbudpar Kota Tangerang Boyke Urip Hermawan menambahkan, acara ini akan berlangsung di kawasan bersejarah Mookevart, Kota Tangerang yang dikenal sebagai peninggalan arsitektur kolonial dan ruang terbuka hijau penuh edukasi.
Festival ini menggabungkan literasi dengan pendekatan interaktif dan menyenangkan. Pengunjung tidak hanya diajak membaca dan berdiskusi, tetapi juga mengalami langsung sejarah, ekosistem tanaman tropis, hingga mengenal lebih dekat dunia reptil.
Boyke Urip Hermawan mengatakan, tahun ini Festival Literasi dan Mookervart digelar atas kolaborasi bersama Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD). Maka, secara rangkaian penuh dengan nilai edukasi dan sejarah Mookervart atau Kota Tangerang.
“Jadi, dari sejumlah stand yang tersedia, ada stand Pameran Warisan Budaya, Perkumpulan Boen Tek Bio, Rumah Bonsai Tangerang Raya, Pendidikan P5, kesenian eco print, lukis di atas genteng hingga Big Reptile Community,” ungkap Boyke.
Kegiatan ini ditujukan, untuk menjadi jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan menghidupkan kembali semangat belajar dalam suasana yang menyenangkan dan inklusif.
“Festival ini terbuka untuk umum dan dirancang sebagai ruang keluarga, sekolah dan komunitas untuk belajar bersama sambil menikmati suasana alam terbuka yang sarat nilai edukatif dan historis,” katanya.(*)