Home / Hukrim / Strategi Komunikasi Dalam proses CSR (Corporate Social Responsibility) Pemerintah Kota Tangerang, dengan Tujuan untuk Meningkatkan Hubungan Baik dengan Masyarakat

Strategi Komunikasi Dalam proses CSR (Corporate Social Responsibility) Pemerintah Kota Tangerang, dengan Tujuan untuk Meningkatkan Hubungan Baik dengan Masyarakat

Jingga Atapelwa1, Dadang2,  Arif Sukoco3

Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Yuppentek Indonesia Tangerang

ABSTRAK

Corporate Scoial Responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial perusahaan adalah sebuah
strategi yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk mengakomodasi semua
kebutuhan dan kepentingan stakeholdernya.

Sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah terhadap masyarakat, pemerintah terus memberikan bantuan berupa donasi seperti bantuan sosial berupa beras serta kebutuhan lainnya, di bidang pendidikan pemerintah juga bekerjasama dengan beberapa pihak swasta dalam pemberian kacamata gratis untuk para pelajar di Sekolah
Dasar, pembangunan infrastruktur, dan masih banyak lagi program CSR yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat di Kota
Tangerang.

Oleh karena itu peran adanya CSR di indonesia dan di seluruh wilayah itu sangat penting, tujuannya agar masyarakat di lingkungan sekitar merasa nyaman dan tenang. CSR

juga menjadi salah satu investasi jangka panjang perusahaan dan juga pemerintah karena dengan dilakukannya CSR, kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dan pemerintah punsemakun kuat. Dengan adanya berbagai program CSR yang dilakukan oleh pemerintah,
masyarakat merasa terbantu, kebutuhannya terpenuhi, serta meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam berusaha.
Keyword : Strategi Komunikasi, Corporate Social Responsibility (CSR), Pemerintah.

I. PENDAHULUAN
Awal mula munculnya konsep
Corporate Social Responsibility (CSR)
adalah adanya ketidakpercayaan
masyarakat terhadap perusahaan.
Perusahaan disini tidak terbatas pada perseroan terbatas, tetapi juga kegiatan usaha yang ada, baiks berbadan hukum
maupun tidak berbadan hukum (Widjaja & Pratama, 2008). Istilah Corporate Social Responsibility (CSR) mulai digunakan sejak tahun 1970an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals
with Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998), karya John Elkington. Mengembangkan tiga
komponen penting sustainable
development, yakni economic growth, environmental protection, dan social equity, yang digagas the World Commission on Environment and Development (WCED)
dalam Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P, singkatan dari profit, planet dan people.

Perusahaan yang baik tidak hanya
memburu keuntungan ekonomi belaka (profit) melainkan pula memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkunganp lanet) dan kesejahteraan masyarakat

(people). (Initiative, 2002). Tanggungjawab sosial perusahaan atau disebut Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan strategi perusahaan dalam mengakomodasi kebutuhan dan
kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability. Sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Dimana bentuk tanggungjawab itu bermacammacam, mulai
dari melakukan kegiatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian
beasiswa untuk anak tidak mampu,
pemberian dana untuk pemeliharaan
fasilitas umum, sumbangan untuk
desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada
di sekitar perusahaan tersebut berada.

Pada pelaksanaannya Corporate social responsibility diharapkan dapat memberikan perubahan dalam kehidupan sosial yang ada di masyarakat.

Penerapan corporate social responsibility mampu
bersinergi untuk menciptakan
keseimbangan antara kondisi sosial,
ekonomi dan masyarakat dimana
perusahaan beroperasi. Sehingga dalam pelaksanaannya, program corporate social responsibility harus memperhatikan pada
prinsip triple bottoms lines, dimana prinsip tersebut menyangkung 3 aspek yang telah dibahas sebelumnya yaitu, finasial, sosial
dan lingkungan. Dengan adanya sinergisasi pada ketiga aspek tersebut dapat menciptakan keberlanjutan dunia
perusahaan yang lebih baik serta
menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan stakeholder dan
komunitas/ masyarakat.

Dengan adanya CSR yang dilakukan
oleh pemerintah masyarakat yang kurang mampu akan terbantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat berharap dengan adanya berbagai program CSR seperti program kacamata di sekolah,
program pelatihan, program bantuan
sembako, dll.akan tersebar secara merata.

Pihak pemerintah pun bisa lebih bijak dalam memberikan bantuan, agar bantuan tersebut dapat sampai tepat sasaran. Namun dalam implementasinya seringkali terdapat
kesalahan sasaran karena adanya perbedaan persepsi serta kesalahan komunikasi antara pihak menerintah dnegan masyarakat yang menjadi sasaran program kegiatannya.
Seperti misalnya bantuan sembako yang harusnya di tujukan kepada masyarakat kurang mampu di daerah A, tetapi bantuan
sembako itu hanya tersebar sebagian saja, sisanya disebar di daerah lain yang bukan sasaran utamanya. Dari contoh permasalahan tersebut, dapat dilihat bahwa komunikasi yang dilakukan pada program CSR yang dilakukan oleh pemerintah tidak
sampai dan tidak sesuai dengan
ketetapannya.

Setelah melihat permasalahan yang
terjadi, penelitian ini dianggap perlu
dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana strategi komunikasi dalam proses CSR pemerintah Kota Tangerang, dengan tujuan untuk meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat.

II. METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan
pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Merupakan penelitian yang mengumpulkan data berdasarkan

faktor-faktor yang dapat mendukung
terhadap objek penelitian yang akan diteliti yang selanjutnya menganalisa faktor-faktor
tersebut untuk dicari peranannya (Arikunto,
2010:151). Dalam penelitian ini dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif,
yaitu mendeskripsikan dan menguraikan
tentang dampak perubahan iklim terhadap
kesejahteraan hidup petani Indonesia.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan studi kepustakaan
(library research), yaitu dengan
mengumpulkan data melalui jurnal-jurnal,
artikel ilmiah, dan literatur lainnya yang
berkaitan dengan objek penelitian
mengenai strategi komunikasi, peran CSR
pemerintah, dll. Studi kepustakaan ini
dilakukan untuk mendapatkan informasi
teoritis sehingga peneliti memiliki landasan
teori yang kuat untuk menghasilkan suatu
karya ilmiah.

III. KAJIAN PUSTAKA
a. Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin
yaitu Communicatio yang berarti
pemberitahuan atau pertukuran. Menurut,
Everett M. Rogers dalam (Mulyana 2007:
151; Cangara 2012: 15), komunikasi
merupakan suatu proses yang terjadi
dimana terdapat suatu ide dialihkan dari
sumbernya kepada penerima yang
dimaksudkan untuk merubah tingkah laku
mereka. Atau singkatnya menurut Larson
dalam Veridansyah (2004) menyatakan
bahwa komunikasi merupakam sebuah
proses pertukaran informasi yang dilakukan
untuk mendapatkan pengertian satu sama
lain.
Menurut Cangara (2014) terdapat
unsur-unsur komunikasi yang diawali oleh
pengirim pesan, baik yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok yang berusaha
berkomunikasi dengan individu atau
kelompok lain yaitu :
 Sumber merupakan pihak yangakan
menyampaikan aatau mengirim pesan
kepada penerima. Karakteristik sumber
pesan akan berpengaruh pada isi pesan
yang akan disampaikan.
 Pesan yang saimpaikan kepada penerima.
Pesan bisa dalam bentuk tertulis maupun
lisan yang dapat dimengerti oleh penerima
pesan. Dalam penyampaian nya,
keefektivannya akan sangat diperlukan agar
isi dari pesan dapat tersampaikan dengan
baik.
 Media, sebagai alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada penerima
pesan.
 Penerima pesan, adalah yang menjadi
sasaran pesan yang dikirim kepada
penerima.
 Pengaruh, atau efek yang dirasakan
penerima pesan, sebelum maupun sesudah
menerima pesan.
 Umpan balik atau respon merupakan
sebuah tanggapan dari penerima pesan.
 Lingkungan, menjadi situasi yang dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi.
b. Strategi Komunikasi
Arifin (1984) menyatakan suatu strategi
adalah keseluruhan keputusan kondisional
tentang tindakan yang akan dijalankan guna
mencapai tujuan. Kehidupan manusia tidak
terlepas dari ruang lingkup komunikasi.
Sebagai makhluk sosial manusia
membutuhkan komunikasi sebagai alat
berhubungan antar individu. Pada saat yang
sama komunikasi juga merupakan alat bagi
manusia untuk bertahan hidup. Komunikasi
memiliki kekuatan untuk melakukan
seleksi terhadap berbagai stimuli yang ada
di sekitarnya, stimuli yang akan dipilih dan
stimuli tersebut dapat memberikan

CSR dilakukan untuk membangun
hubungan yang harmonis dengan
masyarakat.
 CSR dapat berperan aktif dalam
memperbaiki masyarakat dengan
melibatkan perusahaan pada masyaraat di
sekitar perusahaan.
 CSR mengembangkan bisnis perusahaan
dan dapat membangun kepercayaan
masyarakat dan mitra bisnis.
 CSR dapat meningkatkan harapan
masyarakat agar perusahaan dapat
mengejar sasaran sosial dan ekonomi yang
tepat.
Dalam pelaksanaannya, CSR
diharapakan dapat membantu masyarakat
untuk memberikan perubahan dan
kehidupan sosial yang ada. Penerapan CSR
mampu untuk bersinergi menciptakan
keseimbangan antara ekonomi, kondisi
sosial, dan masyarakat. Maka dari itu,
dalam kegiatan pelaksanaan CSR perlu
menerapkan tiga prinsip CSR atau biasa
disebut dengan triple bottom linnes, yaitu :
(1) Profit, (2) People, dan (3) Planet.
Prinsip Profit diartikan sebagai perusahaan
yang tetap berorientasi untuk mencapai
keuntungan ekonomi yang memungkinkan
perusahaan untuk terus berkembang.
Sedangkan prinsip People diartikan sebagai
kepedulian yang harus dimiliki oleh
perusahaan pada kesejahteraan manusia
yang ada di lingkungan perusahaan baik
internal maupun eksternalnya. Yang
terakhir adalah prinsip Planet yaitu,
kepedulian yang harus dimiliki oleh
perusahaan mengenai lingkungan hidup
yang ada di sekitar perusahaan.
Menurut Wibisono (2007), terdapat
manfaat yang dapat dirasakan perusahaan
apabila melakukan kegiatan Corporate
Social Responsibility yaitu : 1. Perusahaan
dapat mempertahanan dan meningkatkan
citra positif. 2. Perusahaan mendapatkan
rekomendasi social license to operate. 3.
Perusahaan dapat mengurangi resiko bisnis.
4. Perusahan berpeluang besar menerima
penghargaan. 5. Perusahaan dapat
menaikkan semangat karyawan sehingga
meningkatkan produktivitas nya. 6.
Perusahaan dapat memperbaiki hubungan
dengan regulator. 7. Perusahaan dapat
memperbaiki hubungan dengan berbagai
stakeholder.
IV. PEMBAHASAN
Strategi komunikasi pada hakikatnya
adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai
suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai
peta jalan yang hanya menunjukkan arahh
saja, melainkan harus menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya.3 Ada dua
penjelasan yang merasionalkan mengapa
perusahaan mempunyai insentif
melaksanakan CSR. Pertama adalah yang
diajukan oleh teori stakeholder. Teori ini
berpandangan bahwa keberadaan
perusahaan tidak hanya untuk
memaksimumkan kekayaan pemilik
perusahaan/pemegang saham, namun juga
untuk melayani kepentingan stakeholder
perusahaan tersebut, seperti para karyawan,
pemasok, pemerintah, dan masyarakat.
Kedua didasarkan pada teori ekonomi.
Literatur di bidang ekonomi pada umumnya
mendiskusikan CSR dengan mengaitkan
perusahaan juga sebagai penghasil
barang/jasa publik. Pada awalnya, sebagian
literatur berpendapat bahwa perusahaan
harus tetap fokus menghasilkan laba
sedangkan pemerintah yang bertanggung
jawab memnghasilkan barang publik dan
mengatasi masalah eksternalitas. Namun,
Tsukamoto menjelaskan seiring dengan
semakin banyaknya praktik CSR yang

akan disampaikan. Pesan hendaklah
menarik sehingga dapat menarik perhatian
karena syarat utama dalam mempengaruhi
masyarakat dari pesan tersebut ialah
mampu membangkitkan perhatian. Dalam
menyusun pesan CSR perusahaan
memperhatikan hal tersebut. Pesan utama
yang ingin disampaikan oleh CSR
perusahaan harus disampaikan dikemas
dalam bentuk yang menarik dan cukup
sederhana sehingga mudah dimengerti dan
juga jelas.
Pemerintah Kota Tangerang
diwajibkan memiliki inovasi dan cara
dalam menginformasikan Program CSR
agar tersampaikan sebaik mungkin. Melalui
berbagai media dan sosialisasi offline
dilakukan dengan tujuan agar masyarakat
yang menjadi tujuan adanya program CSR
tahu dan mendapatkan program tersebut.
Seperti misalnya program bantuan
kacamata gratis di sekolah, pemerintah
memberikan informasi atau
menginformasikannya
melalui media
sosialnya, dan juga datang langsung ke
sekolah sekolah yanh menjadi tujuan
adanya program CSR tersebut. Program
yang dilakukan ini dijelaskan sedetail
mungkin, seperti kuota, jenis kacamata, dll
nya dijelaskan serinci mungkin agar tidak
adanya kesalahpahaman.
4. CSR menentukan metode penyampaian
yang tepat
Mencapai efekifitas dari suatu
komunikasi selain dari kesiapan isi pesan,
yang diselaraskan dengan kondisi khalayak
dan sebagainya, maka juga akan turut
dipengaruhi oleh metode-metode
penyampaian informasi kepada khalayak
sasaran. Metode komunikasi adalah cara
teratur yang dgunakan untuk
menyampaikan informasi dari komunikator
kepada komunikan agar tercapai sesuai
dengan yang dikehendaki. Metode yang
digunakan oleh CSR perusahaan dalam
menyampaikan pesan program dapat
mempengaruhi khalayak dengan cara
mengulang-ngulang pesan yang
disampaikan.
Komunikasi yang dilakukan oleh
Pemerintah Kota Tangerang tentunya harus
disesuaikan oleh masyarakat yang menjadi
tujuan program CSR, karena program CSR
ini tertuju tidak hanya ke satu lokasi saja,
Pemerintah Kota Tangerang melakukan
beberapa metode yang berbeda agar pesan
dan tujuan program CSR akan tepat sasaran
dan berjalan efektif.
3. CSR meningkatkan peran komunikator.
Komunikator tentu saja memegang
peranan penting dalam melancarkan
komunikasi. Begitu juga dalam strategi
komunikasi ada faktor penting yang harus
ada pada diri komunikator yang
mendukung untuk melancarkan proses
komunikasi, yaitu daya tarik dan
kredibilitas. Faktor tersebut juga
diperhatikan oleh CSR perusahaan. Selain
menjadi komunikator di dalam
kegiatannya, CSR perusahaan juga
mempercayakan seorang tenaga ahli untuk
menjadi pemateri dalam kegiatan CSR
sebagai bagian dari komunikasi perusahaan
tersebut.
Pemilihan komunikator
dalam
menjalankan program tentunya bukan
orang sembarangan yang tidak memiliki
pengalaman dalam menjalankan program
CSR tersebut. Komunikator/staff yang
menjalankan Program CSR tentunya harus
seseorang yang memiliki sifat, daya tarik,
penguasaan informasi dan pengalanman
lapangan yang baik. Dengan adanya
komunikator yang baik dan kredibel,
program CSR yang dilakukan tentunya
akan berjalan dengan baik dan efektif.
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap

maupun beratatap muka secara langsung
agar tujuan dari pesan yang disampaikan
dapat terlaksana dengan maksimal. Strategi
komunikasi dapat dikatakan baik apabila
CSR dalam melaksanakan programnya
melakukan komunikasi dengan
memperhatikan berbagai sumber atau
unsurunsur komunikasi.
Dengan adanya CSR yang dilakukan
oleh pemerintah masyarakat yang kurang
mampu akan terbantu untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Masyarakat berharap
dengan adanya berbagai program CSR
seperti program kacamata di sekolah,
program pelatihan, program bantuan
sembako, dll.akan tersebar secara merata.
Strategi komunikasi yang baik
haruslah dapat meramalkan efek
komunikasi yang diharapkannya berupa:
menyebarkan informasi, melakukan
persuasif, melaksanakan instruksi. Strategi
komunikasi yang dilakukan CSR dalam
melaksanakan program komunikasi dengan
memperhatikan unsur-unsur komunikasi.
Strategi yang dimaksud ialah mengenal
komunikan, menyusun pesan dan metode
yang digunakan, peran komunikator, dan
media yang digunakan dalam komunikasi.
Salah satu strategi untuk mempertahankan
keberhasilan yang terlah dicapai dan
kemampuan untuk merangkul masyarakat
agar tercipta hubungan yang harmonis.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Hadamean B. Penerapan Strategi
Komunikasi Dalam Program Corporate
Social Responsibility.Sumatera Barat.
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
IAIN Padangsidimpuan.2019.
Octaviani F., Raharjo Tri S., Resnawaty R.
Strategi Komunikasi dalam Corporate
Social Responsibility Perusahaan Sebagai
Upaya Pemberdayaan Masyarakat.
Bandung. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial
“Humanitas”. 2022.
Saleh A., Sihite M. Strategi Komunikasi untuk
Program Corporate Social Responsibility
dalam Pemberdayaan Masyarakat.
Sumatera Utara. Jurnal Ilmu Komunikasi.
2020.
Disemadi Sutra H., Prananingtyas P. Kebijakan
Corporate Social Responsibility (CSR)
sebagai Strategi Hukum dalam
Pemberdayaan Masyarakat di Indonesia.
Semarang. 2020.
Nayenggita Binga G., Raharjo Tri S., Resnawaty
R. Praktik Corporate Social Responsibility
(Csr) Di Indonesia. Bandung. Jurnal pekerjaan sosial 2019.

About admin

Check Also

Kapolres Bersama Forkopimda Kota Tangerang Gelar Patroli TPS Jelang Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2024

TANGERANG — Malam jelang pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Kapolres Metro Tangerang ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!