CNNBanten.id – Wakil Ketua I DPRD Kota Tangerang Turidi Susanto meninjau pembangunan jalan sisi Kali Apur tembusan ke Perumahan Puri Dewata Indah dari Taman Royal, Kecamatan Cipondoh, Rabu (15/02/2023) kemarin.
Kegiatan ini bertujuan mempelajari aspirasi warga setempat terkait akses jalan agar lebih mempermudah kendaraan yang melintas.
“Kalau misalnya dua jalur ini berjalan, kan sebenarnya pihak Puri Dewata Indah lebih cepat aksesnya ke Taman Royal. Nanti ke depan kita berharap jalur ini adalah saluran drainase yang kita dorong lebih cepat ke Royal dan bahkan Benteng Betawi,” ujar Turidi saat ditemui di lokasi.
Dia menambahkan, jalan tersebut merupakan fasos fasum. Letaknya persis berada di RT 08, Kelurahan Poris Plawad Utara. Selain itu, di sana telah terbentuk sebuah forum yang disebut Formantap (Forum Masyarakat Taman Royal dan Puri Dewata Indah) yang terdiri dari sejumlah RT.
“Ini adalah salah satu forum hasil diskusi para RT, RW, tokoh masyarakat terkait serah terima fasos fasum pihak Taman Royal,” katanya.
Apalagi pihak Taman Royal sendiri diketahui sudah pailit dan Pemkot Tangerang juga sudah punya Perwal 116 kaitan serahterima sepihak, apabila salah satunya adalah pengembang pailit dan tidak jelas keberadaannya, maka Pemkot bisa mengambil paksa fasos fasum tersebut.
“Inikan sudah pailit, Insya Allah mereka sudah bersurat ke kami dan kita sudah ngundang BPN dan Bidang Hukum, PUPR, Perkim dan tokoh, RW, RW dan kita akan diskusikan dan cari solusi,” ucapnya.
Menurut Turidi, bagaimanapun warga adalah yang mempunyai hak merasakan pembangunan di wilayah. Sebab warga sudah membayar pajak, retribusi dan lain sebagainya tapi justru tak dapat menikmati pembangunan.
“Maka kami DPRD lewat forum reses meminta pemerintah daerah bersama segera untuk bisa segera mengurusi serahterima fasos-fasum ini,” pungkasnya.
Sementara, terkait fasos-fasum, Ketua Formantap sekaligus RW 08 Bambang menyatakan, pihaknya sudah menunggu lama untuk mendapatkan pembangunan terutama di RW 1,8,9, 10,11 dan 12.
“Ini masuk ke Kelurahan Poris Plawad, kami berharap ada pembangunan dari fasos fasum. Tapi jawaban dari pemda belum ada serahterima dan saya mewakili forum ini bersurat ke Pak dewan agar fasos-fasum kami diterima biar ke depannya kita mendapat pembangunan selayaknya warga,” ujarnya.
Dia mengatakan, warga sudah menunggu selama 20 tahun. “Harapannya kita juga mendapatkan pembangunan, terlebih setelah pak dewan meninjau semoga semua cepat terealisasi dan cepat dibangun,” pungkasnya. (dra)