
CNNBanten.id – Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan meminta seluruh kader Partai Demokrat lebih jeli dan menelaah pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI ini, apa yang dikatakan AHY
dalam Forum Rapimnas Partai Demokrat di JCC Jakarta, (15 – 16 September 2022) berpijak pada data dan fakta kredibel serta tervalidasi oleh berbagai institusi pemerintahan dan lembaga riset terkemuka.
Syarief Hasan mengatakan, dalam kegiatan tesebut, AHY berbicara terkait pembangunan dari segala faktor, termasuk tetapi tidak terbatas pada infrastruktur belaka.
“Pembangunan infrastruktur sama pentingnya dengan pembangunan kemanusiaan dan kebangsaan. Ada yang merespon pernyataan AHY dengan sikap yang sentimentil dan tendensius, padahal AHY berbicara dalam kerangka pembangunan negara,” tegasnya disela sela kegiatan Sosialisasi MPR RI Tahap II di Aula Kantor Kecamatan Bogor Tengah Senin 17 Oktober 2022 yang diikuti oleh 150 orang peserta.
Menurut Syarief, berbicara pembangunan tidak bisa dipadatkan hanya pada pembangunan infrastruktur belaka, namun juga pembangunan manusia, ekonomi, sosial politik, kebudayaan, dan juga demokrasi.
“Pesan yang disampaikan AHY bahwa pembangunan itu berkelanjutan, setiap pemerintahan punya sumbangsih pada kehidupan kebangsaan, tanpa perlu menegasikan warisan pemerintahan sebelumnya,” tambah Politisi Senior Partai Demokrat ini.
Syarief mengatakan, AHY dalam pidatonya sama sekali tidak menihilkan pembangunan infrastruktur. Dimana sejatinya infrastruktur haruslah sejalan beriring dengan pembangunan kemanusian dan demokrasi.
“Di tengah keterbatasan kapasitas fiskal, alokasi sumber daya tentu harus direncanakan secara berkeadilan. Jika sebagian besar sumber daya fiskal diarahkan pada infrastruktur, namun andai pada sektor yang lain, ini tentu tidak layak disebut prestasi. Pembangunan yang baik harus berkeadilan dan merata,” tegasnya.
Lebih lanjut Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini menyatakan, pernyataan AHY terkait gunting pita proyek infrastruktur era Presiden SBY bukanlah klaim dan bualan belaka.
Suami dari model ternama Ingrid Kansil ini mencontohkan, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, merupakan proyek infrastruktur ini dicanangkan oleh Presiden SBY, yang kemudian dilanjutkan pembangunannya oleh Presiden Jokowi. Dimana saat peletakan batu pertama (ground breaking) Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) juga dilakukan pada era Presiden SBY. Begitu juga dengan pembangunan Pelabuhan Patimban dan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang telah dicanangkan pada masa pemerintahan Presiden SBY.
“Tidak ada yang salah dengan pernyataan AHY dalam Forum Rapimnas Partai Demokrat tersebut. Tol Cipali, misalnya, Presiden SBY melakukan peletakan batu pertama pada 8 Desember 2011 dan diresmikan Presiden Jokowi pada 13 Juni 2015, 8 bulan setelah Presiden Jokowi dilantik,” imbuhnya.
“Apakah mungkin proyek tol sepanjang 116,75 km dirampungkan hanya dalam tempo 8 bulan?. Rencana pembangunan jalan Tol Trans Sumatera juga diteken oleh Presiden SBY pada 17 September 2014 dengan Perpres Nomor 100 Tahun 2014. Ini adalah sekelumit contoh hajat pembangunan infrastruktur juga gencar pada era Presiden SBY,” pungkasnya. (*/ger)