CNNBanten.id – Penyedia jasa penukaran uang bermunculan, makin ramai mendekati lebaran. Para penyedia jasa tukar uang ini menjajaki uang berbagai pecahan nominal yang berbeda-beda.
Seperti pantauan CNNBanten.id, sepanjang ruas jalur arteri Jl. Raya Pantura Serang-Tangerang para penyedia tukar uang terlihat berderet sepanjang jalan hingga di pertokoan di Kawasan Cikupa.
Salah satu pelaku jasa penukaran uang yang ingin disebut namanya Deri mengaku sudah satu pekan lebih menjalankan usaha penukaran uang tersebut.
Deri mengatakan selama melakukan usaha penukaran uang itu dirinya bisa meraup untung hingga Rp 1 juta sampai Rp 3 juta dalam sehari. Dia menuturkan, penukaran uang pecahan lima ribu, sepuluh ribu dan dua ribu yang paling laku dibanding pecahan lainnya.
“Duit dua ribu sama lima ribu itu yang paling laku bang, sepuluh ribu juga si banyak yang mau cuma jarang aja bang. Dua ribuan doang nih yang paling laris,” akunya kepada CNNBanten.id, Kamis 28 April 2022.
Pria yang menjalankan usahanya di pinggir jalan di kawasan Citra Raya, Cikupa ini berujar bahwa pendapatannya semakin meroket mendekati hari raya lebaran. Ia mengaku pertama membuka jasa tukar uang itu hanya mendapat pelanggan satu atau dua penukar.
“Alhamdulillah sekarang rame dibanding pas pertama mangkal mah, kemarin mah cuma satu dua atau tiga. Rame-ramenya pas hari Senin aja tuh bang sampe sekarang,” ujarnya.
Deri pun mengungkapkan bahwa keuntungannya saat ini bisa mencapai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta lebih dalam satu hari saja. Sistem laba penukarannya 10 persen dari tukar uang yang ia peroleh.
“Penukarannya kan saya dapat 10 persen dari tukaran uang itu. Misalnya, Rp100 ribu yang ditukar si penukar harus ngasih Rp110 ribu. Rp200 ribu yang ditukar jadi Rp220 ribu, tiap penukaran seratus ribu jadi seratus sepuluh ribu, itu sampai seterusnya,” katanya.
Saat ditanya apakah semua uang baru itu miliknya. Deri mengaku semua uang baru itu bukan miliknya melainkan milik orang lain yang ia anggap bos pemilik uang. Dia mengatakan ia bekerja kepada seseorang untuk membantu usaha penukaran uang.
Dia juga mengatakan bahwa profesinya sebagai ojek online atau ojol. Karena penghasilan dari ojolnya tidak menentu dia pun mulai memanfaatkan momen tersebut untuk kebutuhan lebaran nanti.
“Semua uang baru itu punya bos bang, saya kerja sama orang. Sistemnya bagi hasil. Kemungkinan saya usaha ini sampe malam takbir, kan lumayan buat tambahan lebaran dan beli baju anak,” tukasnya. (Basri)