
CNNBanten.id – Pelaksanaan proyek embung di desa Lewi Coo, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak yang bersumber dari APBN senilai Rp643.150.000 mengalami kendala.
Ya, proyek yang dilaksanakan melalui program flood management in selected riverbasins (FMSRB) loan ADB 2021 tersebut terkendala kontur tanah yang labil dan cuaca hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut.
“Hal itu menyebabkan beberapa bagian pasangan penahanan tanah (TPT) ambrol tergerus oleh longsoran tanah. Nah ini yang menjadi kendala dalam pelaksanaan,” ujar Deni, salah satu perwakilan pelaksana pengerjaan proyek itu kepada CNNBanten.id, Selasa (3/8/2021).
Deni menyebutkan, terjadi kesimpang-siuran informasi yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Untuk itu, pihaknya selaku perwakilan kontraktor pelaksana merasa perlu meluruskan kronologi yang sebenarnya terjadi.
Lebih lanjut Deni memaparkan pada hari kejadian cuaca hujan turun di wilayah tersebut, pihaknya sedang melaksanakan tahap finishing pengacian pasangan batu dan pembuatan saluran pelimpah dan intik pembungan air.
Ketika malam hari terjadi longsoran tanah dari bawah dekat persawahan warga dan membuat timbunan tanah longsor sehingga membuat pasangan satu titik TPT retak.
“Kami pun bersama tim PUPR bidang SDA sigap dan tanggap untuk mengatasinya. Dan yang pertama dilakukan adalah musyawarah bersama kades dan salah satu warga pemilik sawah yang tertimbun longsoran supaya tidak ada pihak yang dirugikan,” ujar Deni.
Deni menambahkan, selang satu hari setelah kejadian tersebut pihaknya langsung menerjunkan alat berat berupa excavator ke lokasi titik longsor untuk memperbaiki longsoran dan menggali pasangan TPT yang retak.
“Karena pada saat ini akan diganti dengan pasangan baru sesuai manul cek 0 persen (MC). Di sisi lain menurut kami dan pengalaman, retaknya pasangan TPT karena longsoran tanah timbuanan tersebut bukan karena tanah labil, gerusan air hujan saja, melainkan banyak faktor,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya akan bertanggung jawab 100 persen terhadap bangunan fisik yang nantinya akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya para petani di wilayah tersebut.
Deni pun memastikan, dalam pelaksanaan proyek ini pun dana yang terserap baru mencapai 30 persen. Sehingga, masih ada waktu beberapa bulan sesuai yang tertuang dalam kontrak untuk dirampungkan.
“Jadi perlu diketahui, pekerjaan Embung Lewi Coo Muncang ini belum selesai dan belum di-PHO. Masih ada waktu untuk untuk kami menyelesaikannya,” imbuhnya. (gun)